Perkelahian dua pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) yang terekam video amatir hingga viral di media sosial (medsos) di kawasan Stadion Sanaman Mantikei, PAlangka Raya ditindaklanjuti aparat kepolisian. Aksi adu jotos yang tidak patut ditiru itu ternyata memang dilakoni oleh dua pelajar salah satu SMAN ternama di Kota Palangka Raya.
Kedua pemeran (perkelahian) masih satu sekolah namun berbeda ruang kelas dan jurusan. Keduanya pun terdeteksi dan kini sudah sepakat berdamai. Mereka berjanji tidak mengulangi perbuatan serupa dan membuat perjanjian dengan dimediasi oleh berbagai pihak yang dilakukan di Mapolsek Pahandut, Jumat (21/1) lalu.
Mediasi ini dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi antara kedua pihak. Menekankan kejadian ini tidak diulangi lagi, pihak sekolah dan keluarga lebih mengawasi aktivitas anak didik baik di dalam maupun luar sekolah. Diakui bahwa pelajar ni dalam kesehariannya tidak pernah membuat masalah di rumah, baru kali ini ada permasalahan. Pihak keluarga bersepakat diselesaikan secara kekeluargaan dan minta maaf kepada pihak sekolah.
Dari pihak sekolah diketahui kedua siswa dijatuhkan sanksi Surat Peringatan (SP) terakhir, bila mengulangi perbuatannya maka akan dikembalikan kepada orang tuanya. Dari keterangan keduanya, aksi berantem itu terjadi diduga lantaran ketersinggungan. Suara motor dari salah satu pihak dinilai mengganggu hingga ditegur. Salah satu dari mereka tidak terima sampai akhirnya saling menantang dan bersepakat untuk berkelahi di kawasan Stadion Sanaman Mantikei.
Kapolsek Pahandut Kompol Susilowati menyampaikan, bahwa persoalan antar keduanya sudah dinyatakan selesai dan disepakai berdamai. Keduanya mengaku menyesal dan siap tidak mengulangi perbuatan serupa di kemudian hari. ”Mereka sudah berdamai,” ucapnya. Perwira Menengah Polri ini menambahkan, mediasi dilakukan di Mapolsek Pahandut bersama para pihak, termasuk sekolah dan keluarga. ”Semoga diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali. Kami mengimbau untuk sama-sama menjaga Kamtibmas dan berkegiatan secara positif, yakni memajukan dunia pendidikan Kalteng umumnya dan Palangka Raya khususnya agar bisa lebih maju serta mampu bersaing dengan daerah lain,” Pungkasnya.
Berita sebelumnya, insiden tak patut ditiru dan mencoreng nama baik Kalteng maupun Palangka Raya sebagai kota pendidikan terjadi lagi. Kali ini beredar video perkelahian antara dua pelajar dari salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA). Peristiwa terekam di kawasan Stadion Mantikei, Kamis (20/1). Dalam rekaman itu terlihat jelas salah satunya menggunakan baju olahraga SMAN 1 Palangka Raya. Keduanya terlihat baku hantam dan saling “berbagi” pukulan dan tendangan.
Satu pelajar menggunakan baju hitam. Mereka saling pukul hingga terjatuh. Setelah beberapa saat adu pukul. Sedangkan di sekitar lokasi terlihat beberapa pelajar mengenakan baju batik sekolah warna merah melihat dan mendukung perkelahian tersebut. Tidak ada seorang pelajar pun melerai perkelahian itu. Sampai akhirnya, datang wanita melerai perkelahian keduanya hingga tak lama adu pukul berhenti.
Namun sesaat sempat kembali terjadi saling pukul, sampai akhirnya keduanya dilerai dan membubarkan diri. Terlihat pula, salah satu pelajar sampai melepas sepatu untuk mempermudah melakukan serangan. Informasi terhimpun, diduga aksi itu dipicu ketersinggungan hingga terjadi cekcok dan kembali berlanjut melakukan perkelahian satu lawan satu di kawasan Stadion Mantikei. (daq/fm)