Di bawah awan mendung pagi itu, Kamis (10/2), Yadi memacu kuda besinya melintas di jalan perusahaan perkebunan PT Tunas Agro Subur Kencana (TASK) III, Desa Tehang, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur. Membawa serta sang istri, Yayah, Yadi memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Jalanan yang sepi, membuat Yadi tak mengurangi laju motornya di tanah merah itu. Di areal yang sama, dari arah kebun, seorang pria mengendarai motor membonceng satu penumpang pria lainnya (identitas keduanya belum diketahui).
Pria itu berniat keluar dari kebun menuju jalan poros. Tanpa memperhatikan situasi di sekitarnya, dia langsung keluar ke jalan utama perkebunan. Celakanya, di jalan utama perkebunan itu, Yadi yang memacu sepeda motornya tak menyadari kehadiran motor lain. Benturan hebat tak terhindarkan. Empat korban langsung terkapar, tak jauh dari motor yang rusak berat akibat saling hantam. Darah segar mengalir membasahi tanah dari luka para korban.
Berdasarkan rekaman video yang beredar, kondisi Yayah terlihat sangat parah. Darah yang diduga keluar dari luka akibat benturan di kepalanya mengalir deras. Tak jauh dari tempat Yayah tergeletak, kondisi Yadi, suaminya tak kalah parah. Sebagian tubuhnya tertimpa sepeda motor. Darah juga mengalir dari luka di belakang kepalanya.
Dua korban lainnya terkapar tak jauh dari Yadi dan Yayah. Keduanya menggunakan jaket lengan panjang dan celana panjang, serta sepatu bot. Dari motor yang diduga dinaiki dua pria itu, terdapat alat pancing. Satu korban yang posisinya tak jauh dari Yadi, terlihat sempat bergerak.
Kronologi kejadian tersebut disampaikan seorang keluarga korban. Dia juga memastikan semua korban kecelakaan maut itu masih ada ikatan keluarga. Mereka merupakan warga Kecamatan Kotabesi. ”Kami pihak keluarga mengikhlaskan kejadian ini. Korban yang meninggal tiga orang dan satunya kritis,” ucapnya seraya meminta namanya tak disebutkan. Saat tabrakan terjadi, lanjutnya, wajah Yadi dan Yayah diduga terbentur hingga menyebabkan mereka langsung meninggal dunia. Para korban kecelakaan itu lalu dievakuasi menggunakan ambulans. ”Kedua pasangan suami istri itu sudah dimakamkan sore itu (kemarin, Red) juga, sesuai permintaan pihak keluarga,” ujarnya.
Kapolsek Parenggean AKP Supriyono saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Namun, pihaknya belum bisa menjelaskan secara detail penyebab terjadinya kecelakaan. ”Identitas korban masih belum diketahui, karena masih menunggu laporan dari anggota di lapangan,” kata Supriyono melalui telepon. (sir/ign)