Curah hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengakibatkan debit air di Hulu Sungai Arut, Kecamatan Arut Utara meluap.
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kobar bersama Polsek Aruta dan Babinsa Kodim 1014/PBN terus memantau ketinggian air. Pasalnya luapan Sungai Arut sudah masuk ke kawasan permukiman di RT 01 Kelurahan Pangkut dan akses jalan poros di lingkungan setempat. Bahkan, sejumlah desa di kecamatan itu juga mulai terdampak. Meski demikian, secara keseluruhan kawasan di Kelurahan Pangkut maupun desa – desa yang menjadi langganan banjir masih aman dan belum ada rumah warga yang terendam. Kondisi tersebut tetap membuat warga khawatir, karena bila air terus naik maka mereka akan kesulitan beraktivitas.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan menyampaikan, Tim TRC BPBD terus bersiaga di lokasi untuk memantau perkembangan debit sungai, mengingat intensitas hujan masih terjadi. “Personil masih di TKP untuk memantau kondisi, ground cek terus kita lakukan agar kita bisa mengantisipasi kondisi sewaktu-waktu berubah, sore ini air naik kembali sekitar 5 centimeter dan jalan permukiman sudah terendam,” ujarnya, Minggu (13/2).
Menurutnya, selain di RT 01 Pangkut, di sejumlah desa air sudah mulai merendam lingkungan permukiman, seperti di Desa Riam dan Desa Panahan, begitu pula di Desa Sambi dan Sungai Dau. Kapolsek Arut Utara, Ipda Agung Sugiarto mengatakan, debit air mulai meningkat sejak Sabtu 12 Februari 2022 subuh dan terus meningkat serta masuk di kawasan permukiman RT 01 Pangkut. Pihaknya juga terus memantau perkembangan debit air dan mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada terhadap kondisi tersebut. “Tadi pagi masih naik, tapi sementara masih aman dan belum ada rumah warga baik di kelurahan Pangkut dan desa lainnya yang terendam,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya ketinggian air yang menggenang permukiman RT 01 Pangkut mencapai ketinggian 30 sampai 40 centimeter, dan kondisi tersebut terus meningkat hingga saat ini. (tyo/sla)