Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah (BNNP Kalteng) Brigjen Roy H Siahaan menegaskan, pembersihan peredaran narkoba di Jalan Rindang Banua, atau kawasan Kampung Puntun Palangka Raya, menjadi salah satu prioritas penanganan pihaknya.Terlebih, belum lama ini pihaknya berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika di kawasan tersebut.
“Komitmen kami kuat untuk hal itu. Apalagi modus peredaran barang haram itu semakin berkembang. Kita akan terus lakukan penyelidikan untuk mengawasi dan menindak peredaran narkoba yang ada di kawasan Puntun” tegas perwira tinggi Polri ini, Minggu (20/2). Dibeberkannya, modus yang terungkap beberapa waktu lalu cukup mengejutkan. Yakni pengiriman sabu-sabu asal Kalsel dengan dimasukan ke dubur atau anus. Upaya penyelundupan barang haram ini ke Kalteng, dengan cara demikian juga berhasil terungkap.
“Meskipun modus yang digunakan jaringan semakin berkembang untuk mengelabui petugas, pemberantasan narkoba tidak akan berhenti,” tegas Roy. Dia melanjutkan, meskipun sebelumnya BNNP Kalteng berhasil mengamankan seorang diduga sebagai gembong narkoba Ponton inisial SL, bukan berarti kawasan tersebut sudah tidak ada peredaran. Untuk itulah penyelidikan akan terus dilakukan. “Setelah SL diamankan, ternyata ada jaringan lain yang berhasil kita ungkap beberapa waktu lalu. Bahkan barang bukti yang kita amankan sekitar 500 gram jenis sabu-sabu,” ungkapnya.
Roy menambahkan, pengungkapan yang dilakukan BNNP Kalteng sendiri, diketahui jika jaringan narkoba yang masuk ke Kalteng didominasi dari provinsi tetangga, yakni Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan. Selain itu, ada juga jaringan dari Pulau Jawa dan Sumatera.“BNNP Kalteng akan terus berupaya melakukan langkah terbaik dalam pemberantasan narkotika. Maka itu jika mengetahui informasi adanya aktivitas illegal itu, segera laporkan untuk ditindaklanjuti,” pungkasnya. (daq/gus)