Seorang pria asal Pasuruan diduga sengaja menelantarkan diri di Masjid Agung Al Falah, Sampit. Pria ini sebenarnya memiliki keluarga dan telah lama menetap di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Namun, diduga pihak keluarga mengusirnya karena kerap kasar terhadap anak dan istri. Mengetahui adanya pria terlantar, Dinas Sosial (Dinsos) Kotim langsung menjemput dan menyelidiki silsilah keluarga dan tempat tinggal pria yang diketahui bernama Hasan Nuri (53) di teras Masjid Al Falah.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kotim Yunus mengatakan, pria tersebut sudah menginap di Masjid Al Falah selama kurang lebih dua bulan. “Sudah lama menginap di Masjid Al Falah, tetapi beliau ini bukan terlantar, karena setelah kami selidiki keluarga, anak dan istrinya ada di Sampit ini,” kata Yunus, (23/2).
Yunus kemudian mengajak Hasan Nuri tersebut makan dan mengurus data kependudukannya. “Belum punya KTP kita bantu uruskan KTP. Setelah itu kita bawa ke kantor untuk sementara menginap di rumah singgah Dinsos Kotim,” katanya. Meski sudah sekian lama diajak berbincang di Kantor Dinsos Kotim, Hasan Nuri nampaknya tak betah tinggal di rumah singgah. “Di kantor beberapa jam. Setelah diantar ke rumah singgah, enggak sampai 15 menit, enggak betah mau pergi lagi,” katanya. Dinsos Kotim kemudian menawarkan agar pria tersebut kembali ke tempat keluarganya di Jawa dengan ongkos dibantu pemerintah, namun pria tersebut menolak.
”Beliau enggak mau, akhirnya beliau ini diantarkan pulang ketempat keluargannya yang di Sampit saja,” katanya. Kepala Dinsos Kotim Wiyono mengatakan, Hasan memiliki keluarga yang tinggal di Jalan HM Arsyad. Namun, pria ini diduga tidak akur dengan keluarga. “Informasinya keluarganya ada di sini, tetapi anak istrinya tidak mau serumah dengan bapak ini, karena katanya sering memukul dan melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) sehingga membuat istri dan anaknya trauma,” kata Wiyono.
Hasan kemudian diarahkan pulang ke tempat keluarganya yang mau menampung. “Saya arahkan agar pulang ke rumah keluarga yang mau menampung, jangan lagi tidur di Masjid Al Falah,” pungkasnya. (hgn/yit)