Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ketapang Kompol Samsul Bahri mengingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap peredaran uang palsu. Terutama menjelang Ramadan tahun ini. ”Warga harus waspada dengan jenis kejahatan satu ini, karena biasanya peredaran upal sering ditemukan saat bulan Ramadan,” kata Samsul, Senin (27/2).
Sejauh ini, lanjutnya, kasus uang palsu belum ditemukan. Termasuk laporan masyarakat terkait beredarnya uang palsu. Meskipun demikian, dia berharap masyarakat tetap berhati-hati. ”Termasuk ketika menukar uang di sejumlah jasa penukaran uang. Sebab, baru-baru ini di media sosial mulai bermunculan jasa penukaran uang,” katanya.
Samsul menegaskan, siapa saja yang memanfaatkan momen tersebut dengan sengaja mengedarkan uang palsu, akan diproses secara hukum. ”Apabila ada warga menjadi korban peredaran uang palsu, diharapkan segera melaporkannya kepada kepolisian setempat. Sekecil apa pun itu pecahan uang palsunya, laporkan ke kami,” ujarnya. Peredaran uang palsu cukup sering terjadi di wilayah hukum Polsek Ketapang.
Para pelaku melancarkan aksinya dengan menyasar para pedagang kecil. Data yang dihimpun Radar Sampit, lokasi peredaran upal terjadi mulai dari perempatan Jalan S Parman – Pelabuhan, Jalan HM Arsyad, DI Panjaitan, hingga kawasan PPM. Uang palsu yang beredar berupa pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Kebanyakan korban peredaran uang palsu itu enggan melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Hal itu disebabkan nilai kerugian yang dialami sangat kecil. (sir/ign)