Bus Sekolah gratis yang disediakan Dinas Perhubungan Kabupaten Lamandau masih sepi peminat di hari kedua pengoperasiannya. Pantauan Radar Sampit, penumpang bus hanya tiga pelajar. Hal ini ditengarai karena masih banyaknya pelajar yang memilih menggunakan sepeda motor untuk berangkat sekolah. Berangkat dari Desa Kujan sekitar pukul 05.45 WIB, bus berkapasitas 20 penumpang hanya diisi dua orang pelajar SMP. Sementara di lokasi titik kumpul Kantor Desa kujan tidak ada penumpang.
Kemudian sampai Kota Nanga Bulik, supir bus harus merayu sejumlah pelajar yang jalan kaki dan orangtua yang kebetulan akan mengantarkan anaknya ke sekolah agar bersedia naik bus. Supir bus bahkan dengan sabar membantu menyeberangkan anak-anak agar aman sampai gerbang sekolah.
“Karena ini masih tahap sosialisasi dan pengenalan, jadi kalau yang berangkat pagi masih agak sepi. Tapi untuk yang jam pulang sekolah sudah lumayan ramai karena penumpang menumpuk di depan sekolah,” ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lamandau, Triadi.
Menurutnya evaluasi akan dilakukan setelah bus sekolah operasional selama satu bulan ke depan. Diharapkan masukan dan saran dari masyarakat untuk efektivitas operasional bus sekolah tersebut. Ia berharap bus sekolah ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat untuk membantu anak-anak berangkat sekolah, terutama bagi yang belum memiliki kendaraan atau orangtuanya sibuk. Sementara itu salah satu penumpang, Sultan mengaku terbantu dengan bus sekolah yang bisa mengantar jemput ke sekolah. Sehingga ia tidak perlu diantar oleh orangtua dan bisa bertemu dengan teman dari sekolah lain saat dalam perjalanan.
“Tapi masih sepi, banyak teman-teman yang belum tahu ada bus sekolah. Mungkin karena berangkatnya terlalu pagi. Biasanya yang ramai berangkat sekolah sekitar jam 06.30-06.45 WIB,” ungkap Sultan. Sebagaimana diketahui, Dinas Perhubungan Kabupaten Lamandau telah mengoperasikan dua unit bus sekolah sejak Senin (7/3) lalu. Bus sekolah tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan tahun 2019 dan 2020. Pengoperasian bus sekolah sebenarnya sangat ditunggu masyarakat. Karena selama ini belum ada angkutan umum di Kota Nanga Bulik. Sehingga orangtua harus mengantar anaknya dan tidak sedikit pelajar nekat mengendarai sepeda motor sendiri.
“Anak-anak di bawah umur tidak boleh mengendarai kendaraan sendiri, karena akan rawan kecelakaan. Manfaatkan bus ini sebaik mungkin untuk fasilitas berangkat dan pulang sekolah,” imbaunya. Bus sekolah ini operasional pagi dan siang hari, dari hari Senin sampai Sabtu. Pagi mulai jam 5.45 WIB dan siang mulai jam 11.30 WIB. Dengan menggunakan armada 2 unit bus dengan dua rute berbeda. Rute pertama titik kumpul di kantor desa kujan. Dengan rute Kujan – SDN2- SMPN1-SMA N 1 belok kiri di jalan Melati menuju SDN6 – belok kanan SD Katholik – SMP4 – SMKN1. Sedangkan rute kedua kumpul di BTN RSUD lalu menuju BTN Polres – BTN Koramil Bundaran E – SMP4 – SDN6 – belok kiri di Jalan Melati – SMA1 – SMP 1. (mex/sla)