KUALA PEMBUANG - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan, Atinita kembali bereaksi dengan wacana penghapusan tenaga honorer pada tahun 2023 mendatang.
Politikus Partai Golkar ini meminta agar Pemerintah Kabupaten Seruyan tidak menambah tenaga honorer di Seruyan.
Menurutnya jika memang penghapusan tersebut terjadi akan sangat menyulitkan pemerintah daerah. “Keberadaan tenaga honorer di Seruyan sangat dibutuhkan namun ada juga tenaga honorer yang tidak bekerja dengan baik sehingga penghapusan ini tentu akan menjadi cambuk untuk pemerintah daerah,” katanya.
Ia juga menyebut bahwa untuk mengurangi beban pemerintah daerah, lebih baik saat ini jangan ada lagi penerimaan tenaga honorer di Seruyan, karena saat ini tenaga honorer di Seruyan mencapai empat ribuan lebih.
“Sudah ada yang lolos CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), nah posisi honorer yang kosong itu jangan diisi lagi sehingga jumlah tenaga honorer di Seruyan tidak makin membengkak,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, pemda harus mulai bersiap menghadapi kebijakan pemerintah pusat itu. Pasalnya bila tidak ada antisipasi maka akan banyak pemutusan hubungan kerja dan juga angka pengangguran bisa meningkat sehingga akan berdampak terhadap perekonomian di Kabupaten Seruyan.
“Saya minta masalah ini mulai dicarikan solusi jangan sampai banyak pengangguran di Seruyan akibat kebijakan ini,” katanya.
Lebih jauh diungkapkannya, dirinya berharap ada solusi nantinya dari pemerintah terkait penghapusan tenaga honorer ini, sehingga pengabdian para tenaga honorer di Seruyan tidak sia-sia. “Mereka sudah bekerja cukup lama dan ini harus menjadi perhatian serius nantinya,” ujarnya. (hen/sla)