Kebakaran hutan dan lahan kembali melanda Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Meski belum diketahui penyebabnya, api diduga muncul akibat cuaca yang begitu terik.
Semak belukar yang mengering dan angin kencang, serta lahan gambur yang mudah terbakar, membuat api meluas dengan cepat membakar kawasan hutan di desa wisata tersebut.
Warga Jalan Abdul Aziz RT 09 yang melihat dari kejauhan ada kepulan asap tebal dari arah hutan yang jaraknya 1,5 kilometer dari permukiman warga, segera berkoordinasi dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) desa setempat. Kemudian langsung melakukan pengecekan ke lokasi.
Kalaksa BPBD Kobar Syahruni mengatakan, setelah mendapat laporan karhutla, armada water suplai beserta personel langsung dikerahkan.
”Selain armada water suplai juga disertai dengan peralatan penanganan kebakaran lainnya, seperti mesin metrix (portable) dan perlengkapan lainnya,” ujarnya, Jumat (15/4).Akan tetapi, water suplai BPBD maupun armada Manggala Agni tak mampu menembus medan yang begitu sulit, sehingga personel satgas darat harus menggunakan trail ke lokasi dan menjinjing pemadam portable.
Persoalan tidak selesai saat itu. Mengingat kebakaran sudah sore dan menjelang berbuka puasa, personel dihadapkan pada kondisi yang gelap gulita.
Beruntung sumber air di lokasi mudah diperoleh dari galian yang terdapat tak jauh dari titik kebakaran. Hal itu mempermudah personel menangani kebakaran.
”Api dinyatakan padam pada pukul 20.00 WIB malam, dengan area yang terbakar diperkirakan mencapai dua hektare,” ujarnya.
Guna memastikan api benar-benar padam, pihaknya akan kembali melakukan groundcek. Hal itu mengingat lahan yang terbakar berupa gambut, sehingga dikhawatirkan api akan kembali menyala. Satuan tugas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Kobar yang terlibat dalam pemadaman selain BPBD adalah dari personel TNI, Polri, Manggala Agni, dan MPA Desa Kubu.
Sebelumnya, hutan dan lahan di pesisir Kumai, Desa Sungai Bakau, juga terbakar hebat. Terdapat dua titik kebakaran yang penanganannya memerlukan waktu hingga dua hari, karena keterbatasan akses masuk armada dan ketiadaan sumber air.
Informasi dihimpun, dari dua lokasi tersebut satu lokasi di antaranya, pelaku pembakaran diamankan Polres Kotawaringin Barat dengan luasan area terbakar mencapai 17 hektare. Di lokasi lainnya, api yang menghanguskan hutan dan lahan seluas 40 hektare masih dalam lidik kepolisian. (tyo/ign)