Tiga anak sungai di dua Kelurahan di Kecamatan Arut Selatan akan dinormalisasi. Pengerukan itu dilakukan karena sungai tersebut menjadi biang penyebab banjir yang terjadi di beberapa kawasan Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Tiga anak sungai yang bermuara di Sungai Arut tersebut adalah Sungai Bamban yang melintasi Kelurahan Mendawai dan Sidorejo, Sungai Bu’un serta Sungai Tembaga di Kelurahan Baru.
Kepala Dinas PUPR Kotawaringin Barat, Hasyim Mualim mengatakan, ketika hujan lebat dengan durasi waktu yang lama beberapa wilayah di Kota Pangkalan Bun terjadi banjir dadakan.
Dan disinyalir banjir tersebut terjadi karena ada sumbatan di drainase maupun terjadinya penyempitan serta sedimentasi di anak sungai serta tanaman air liar.
“Oleh karena itu maka perlu dilakukan normalisasi baik drainase maupun anak sungai agar air hujan yang masuk ke anak sungai tersebut dapat cepat mengalir ke Sungai Arut,” ujarnya.
Ditegaskannya saat ini bidang SDA sudah membentuk satuan tugas untuk memastikan bahwa tidak ada lagi sumbatan yang menyebabkan genangan air dan membersihkan parit-parit.
Kendati demikian pihaknya mendapat kendala dalam penanganan terutama jumlah petugas dan anggaran untuk pembenahan (Normalisasi).
“Penanganan normalisasi anak sungai di kota Pangkalan Bun yang prioritas Sungai Bamban, Sungai tembaga dan Sungai Bu’un. Kita upayakan tahun anggaran (TA) tahun 2023,” jelas Hasyim.
Hasyim mengimbau setiap kelurahan/desa hingga tingkat Rt untuk menggalakan kembali gotong royong guna membersihkan saluran air di lingkungan masing-masing. Ia juga mengimbau warga untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Karena jumlah petugas kita terbatas, belum semua wilayah di Kobar tertangani. Kami mengajak masyarakat untuk kembali menggalakan semangat gotong royong di lingkungan sekitar. Saya harap jangan ada lagi warga yang membuang sampah di sungai,” pungkasnya. (tyo/sla)