PANGKALAN BUN - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mencatat terdapat ratusan warga yang terserang demam berdarah denque (DBD) pada periode Januari hingga Juli 2022. Mereka tersebar di Kumai, Arut Selatan, Kotawaringin Lama, Aruta, Pangkalan Lada, serta Pangkalan Banteng.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kobar Jhonferi Sidabalok mengungkapkan, dalam periode Januari hingga Juli 2022 ada sebanyak 194 kasus DBD yang menyerang warga Kobar.
"Yang mendominasi jumlah kasus DBD pada tahun ini adalah usia prasekolah sampai dengan anak dengan status pelajar sekolah dasar," ungkapnya, Jumat (12/8).
Kasus DBD paling banyak terjadi di Kecamatan Arut Selatan, yakni di Kelurahan Mendawai, Kelurahan Madurejo, Natai Pelingkau, Kelurahan Baru, Desa Kumpai Batu Atas.
Untuk Kecamatan Arsel, kasus terbanyak terdapat di Kelurahan Madurejo dengan jumlah kasus 87 kasus DBD, kemudian kelurahan Mendawai dengan 12 kasus, Natai Pelingkau dengan 16 kasus, dan Kumpai Batu Atas 1 kasus.
Sementara Kecamatan Kumai terdapat 10 kasus DBD, Sungai Rangit 4 kasus DBD, dan Kecamatan Kotawaringin Lama menunjukan angka yang cukup tinggi, dengan jumlah total 21 terjadi di dua desa yaitu Desa Ipuh Bangun Jaya dan di Riam Durian.
"Untuk kecamatan lain juga terdapat kasus namun tidak signifikan," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Mendawai dr Dwi mengakui bahwa kasus sepanjang 2022 di Kelurahan Mendawai ada ebanyak 12 kasus dan pada Agustus ada satu kasus. Pemeriksaan epidemiologi (PE) maupun fogging telah dilakukan Dinas Kesehatan Kobar.
"Kita telah laksanakan fogging baik siklus pertama maupun kedua," pungkasnya. (tyo/yit)