Banjir tidak hanya menenggelamkan rumah warga di wilayah hulu Kabupaten Lamandau. Kini air sudah turun dan mulai membanjiri pemukiman di wilayah Kota Nanga Bulik.
Kondisi Tinggi Muka Air (TMA) DAS Lamandau pada STA Pantau Dermaga Batu Bisa pada Kamis (15/9) siang kemarin berada pada level 698 cm. “Hasil pantauan kita di pagi, siang dan sore, ketinggian air masih terus mengalami peningkatan, saat ini sudah pada level Siaga I, ” ujar Plt Kepala BPBD Kabupaten Lamandau, Ray Paskan.
Dari hasil monitoring di Kota Nanga Bulik Seberang tepatnya di RT 9, sudah ada 27 KK dengan 87 Jiwa yang terdampak. Selain itu bangunan SD di lokasi tersebut juga terendam hingga masuk kelas.
Sementara di RT 08 B ada 3 KK 15 Jiwa yang terdampak namun belum mengungsi, dan ada 1 KK yang mengungsi ke rumah keluarganya. Kemudian di RT 08 C juga ada 1 KK dengan 6 jiwa yang rumahnya terendam namun belum mengungsi.
Kemudian di RT. 10 A, ada 16 KK dengan 52 jiwa yang rumahnya terendam namun belum mengungsi, sementara 6 KK dengan 24 jiwa sudah mengungsi. Serta ada barakan 6 pintu berisi 9 jiwa juga sudah mengungsi.
“Sehari sebelumnya kita juga sudah mendata di RT 03 ada 2 KK dengan 3 jiwa yang terdampak namun belum mengungsi dan 1 KK dengan 7 jiwa sudah mengungsi. Serta di RT 07 C ada 1 KK dengan 3 jiwa yang terendam dan belum mengungsi,” bebernya.
Karena intensitas hujan masih cukup tinggi, ia mengimbau agar masyarakat yang tinggal di wilayah bantaran sungai dan daerah rawan banjir bisa lebih waspada.
“Saat ini para pengungsi membutuhkan makanan siap saji dan bantuan tenaga untuk melakukan evakuasi barang berharga,” katanya.(mex/sla)