SAMPIT – Kenaikan tarif Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) memberi andil terhadap tingginya inflasi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) year on year (YoY) atau dari tahun ke tahun.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, tidak hanya kenaikan tarif PDAM pada Oktober 2021 lalu, tarif RSUD dr Murjani Sampit juga berdampak pada laju inflasi di Sampit dan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
”Kenaikan tarif PDAM berdampak 42 persen terhadap inflasi di Sampit dan 22 persen terhadap inflasi Provinsi Kalteng, tetapi berangsur menurun hingga Juni 2022 masing-masing sebesar 23 persen dan 10 persen," ujarnya.
Tingginya inflasi di Kota Sampit, lanjutnya, bukan hanya karena harga bahan kebutuhan pokok. Diperkirakan kenaikan tarif PDAM dan RSUD dr Murjani Sampit akan berpengaruh terhadap tingginya inflasi tahunan di Sampit dan Kalteng hingga Oktober 2022.
”Kami akan upayakan agar bisa terus menekan laju inflasi di daerah dan menjadi bagian secara nasional. Kami berharap dukungan semua pihak agar upaya-upaya ini bisa optimal," katanya.
Berdasarkan peta dan rank inflasi provinsi pada Juli 2022, Kalteng berada di urutan ke-6 inflasi tertinggi di Indonesia dan tertinggi pertama di Kalimantan dengan angka inflasi 6,79 persen. Tingginya inflasi di Provinsi Kalteng, otomatis dikaitkan juga dengan perkembangan harga di Kotim. Dua kota di Kalteng, yaitu Palangka Raya dan Sampit menjadi sampel penghitungan inflasi.
”Di Kalteng hanya dua kota yang menjadi sampel untuk perhitungan inflasi, Kota Palangka Raya dan Sampit. Dengan tingginya inflasi Provinsi Kalteng, maka inflasi Kota Sampit juga ikut naik. Maka dari itu, kami tetap berusaha bagaimana inflasi Kota Sampit dapat turun dengan melakukan pasar murah dan kebijakan lainnya yang sudah dianjurkan pemerintah pusat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim Eddy Surahman mengatakan, tingginya angka inflasi di Sampit masih dipengaruhi tarif PDAM Oktober 2021.
”Inflasi tahunan kita 8,85 persen, masih terpengaruh oleh kenaikan tarif PDAM di Oktober 2021 lalu. Insya Allah dalam penghitungan inflasi tahunan Oktober 2022 nanti yang rilis pada 1 November 2022, efek kenaikan PDAM ini akan hilang dan inflasi tahunan Sampit akan turun. Tentunya sepanjang harga-harga komoditas yang lain bisa terjaga," katanya.
Dia melanjutkan, kenaikan tarif PDAM memberikan andil sebesar 1,81 persen terhadap inflasi tahunan sampit. Untuk inflasi bulanan, perbandingan indeks harga konsumen (IHK) September 2022 terhadap Agustus 2022 sebesar 1,43 persen. (yn/ign)
