Luapan air sungai Jelai juga merendam Desa Pulau Nibung, Kecamatan Jelai. Selain merendam rumah warga, ketinggian air juga sudah merendam jalan utama desa yang tak jauh dari pesisir pantai itu. Terdata sebanyak 121 rumah warga terdampak, dan hingga saat ini warga masih banyak bertahan dengan membuat panggung kayu di dalam rumah. “Ketinggian air sekitar 20 cm di atas permukaan jalan dan warga masih belum ada yang mau mengungsi. Mereka membuat panggung kayu untuk beraktfitas di dalam rumah,” ujar Kepala Desa Pulau Nibung Roy Heqi Haviana.
Wilayah yang terdampak RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 04. Pihaknya mencatat terdapat 121 rumah terdampak dengan jumlah 162 kepala keluarga (KK) atau 453 jiwa. Selain merendam perumahan warga dan jalan, luapan air juga merendam sejumlah fasilitas umum seperti poskesdes, gedung SD dan SMP.
Terkait mengenai bantuan ke Desa Pulau Nibung, Roy mengatakan sebanyak 87 KK telah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah. Jumlah itu sesuai dengan jumlah KK yang terdampak saat itu. Namun kini jumlahnya bertambah dan pihaknya berharap warga yang terdampak baru tersebut mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah.
“Waktu itu masih sebagian terdampak tetapi sekarang sudah seluruh warga desa terdampak,” tukasnya. Di tempat terpisah, kondisi banjir di Kelurahan Mendawai dan Padang, Kecamatan Sukamara terus meluas. Warga pun banyak yang mengungsi ke tempat penampungan yang disediakan pemerintah daerah maupun instansi lainnya. Diantaranya, di Gedung Gawi Barinjam Sukamara, Gedung Bhayangkari Polres Sukamara, maupun ruko di lingkungan Koramil Sukamara. Sejumlah titik akses jalan di dalam kota juga sudah terputus karena tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat. Begitupun aktivitas jual beli di pasar Sayur dan Ikan Sukamara yang sudah terendam, direlokasi sementara ke jalan M. Nazir dan Pangeran Sukarma.(fzr/gus)