Akibat kelebihan muatan, perahu yang membawa belasan siswa SMP Negeri 4 Arut Selatan (Arsel) karam di Sungai Arut, Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, baru baru ini. Transportasi air itu menjadi favorit siswa yang tinggal di bantaran sungai untuk berangkat maupun pulang sekolah. Terlebih saat banjir seperti sekarang, akses jalan darat Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama nyaris tidak bisa dilewati.
Kepala SMP Negeri 4 Syahrudi mengatakan, motoris perahu terlalu mengambil risiko dengan menambah penumpang dan tidak menyesuaikan besar perahu, sementara kapasitas perahu hanya mampu memuat enam orang penumpang. ”Terlalu berani mengambil risiko motoris geteknya, dengan memaksakan hingga 16 penumpang,” ujarnya, Jumat (11/11). Dalam peristiwa itu, seluruh siswa dan siswi selamat dengan berenang ke tepi. Ada pula yang ditolong warga. ”Sudah diselesaikan dengan pihak pemilik perahu dan kepolisian. Mereka datang ke sekolah,” ujarnya.
Salah seorang siswi mengatakan, perahu yang membawa mereka rencananya akan mengantar ke Mendawai. Saat itu cuaca hujan lebat dan gelombang sungai cukup besar. Saat air dari gelombang masuk perahu, siswa panik dan perahu tenggelam saat menuju titik antar. ”Saya salah satu korbannya juga, namun semua teman-teman selamat. Karamnya perahu karena kelebihan muatan,” ujar siswa.
Saat perahu karam, semua penumpang tercebur ke sungai. Kemudian mencoba sekuat tenaga berenang ke tepi. Motoris perahu lain yang melihat kejadian itu langsung ikut membantu dengan menaikkan belasan siswa ke perahu. Belasan siswa basah kuyup, termasuk semua barang bawaan. Sebagian barang bawaan hanyut terbawa arus deras. ”Tak apa-apa barang terbawa arus, yang penting saya dan teman-teman selamat,” katanya. (tyo/yit)