Kenyamanan warga yang ingin bersantai dan menikmati Terowongan Nur Mentaya terganggu dengan truk yang kerap melintas di jalur tersebut. Kondisi tersebut dinilai membahayakan warga, karena raksasa jalanan itu disebut-sebut kerap ugal-ugalan. ”Saya ada di lokasi itu, melihat bagaimana pengendara truk memacu kendaraannya. Padahal banyak masyarakat berkunjung ke terowongan cahaya itu,” kata anggota Komisi IV DPRD Kotim Handoyo J Wibowo, Jumat (16/12).
Menurut Handoyo, pengalihan arus truk ke jalan lingkar mendesak dilakukan, karena Jalan Tjilik Riwut sekarang tak lagi seperti dulu dengan adanya Terowongan Nur Mentaya. Masyarakat yang berkunjung wajib diberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan dari pemerintah. ”Sekarang truk yang mau ke Bagendang jangan lagi melintas di Tjilik Riwut. Harus dialihkan melalui lingkar utara. Di situ jalannya mulus, tidak ada kendala. Kalau ada yang masih nakal menerobos masuk kota, itu sengaja namanya. Tidak mendukung program pemerintah daerah,” kata Handoyo.
Handoyo mengaku menemukan sekitar 5 -10 truk CPO dalam satu jam yang melintas di jalan tersebut. Hal itu harus jadi perhatian Pemkab Kotim. Apalagi tahun 2023 kawasan tersebut dicanangkan untuk wisata kuliner, sehingga harus steril dari kendaraan berbobot besar agar tidak merusak jalan. ”Ini perlu disampaikan kepada pengusaha transportasi agar tidak melintas di jalur itu. Apalagi dengan ngebut. Khawatirnya bisa mencelakakan pengunjung. Apalagi dalam beberapa hari terakhir sejak sore hingga malam warga yang berkunjung ke Terowongan Nur Mentaya cukup banyak,” ujar Handoyo. (ang/ign)