Tewasnya anggota polisi dari Polda Kalteng di kawasan Puntun Jalan Rindang Banua Palangka Raya, membuat pengawasan aparat terhadap wilayah yang dikenal dengan kampung narkoba itu kian intensif. Akibatnya, aktivitas peredaran barang haram di wilayah itu ”tiarap”. Setelah menghancurkan sejumlah bangunan yang jadi tempat peredaran dan pesta sabu, polisi juga kerap melakukan patroli. Kegiatan itu dilakukan Polresta Palangka Raya, Polsek Pahandut, dan Polda Kalteng.
”Patroli untuk memantau kondisi kompleks Puntun, serta melakukan penertiban dan pengawasan pada beberapa lokasi di sana yang disinyalir sebagai tempat peredaran dan penyalahgunaan narkotika,” kata Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa, Minggu (18/12). Budi melanjutkan, dari pengecekan sejumlah pos atau pondok yang diduga jadi tempat peredaran narkotika yang sebelumnya telah diruntuhkan, tak ditemukan adanya aktivitas masyarakat maupun upaya pembangunan ulang pos tersebut.
”Untuk saat ini, aktivitas pembangunan ulang di lokasi beberapa pos area tersebut terpantau nihil. Situasinya relatif aman dan kondusif. Meskipun demikian, kami akan tetap melakukan Patroli KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan) secara rutin dan berkala untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas peredaran narkotika,” ujarnya. Kapolsek Pahandut Kompol Saipul Anwar menambahkan, patroli dilaksanakan di sekitar lokasi pos area tempat peredaran narkoba. Personel mengecek kembali di sekitar bangunan yang dirobohkan.
”Kepolisian serius agar wilayah tersebut tidak ada lagi kegiatan peredaran narkotika. Kami mengajak masyarakat sama-sama untuk memberantas narkoba, apa pun jenis dan modusnya,” ujarnya. (daq/ign)