SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) siap menjadi kabupaten untuk membantu menjalankan program strategis nasional; food estate. Upaya itu dilakukan dengan meningkatkan kualitas produksi petani khususnya pada komoditas padi.
Untuk mempercepat hasil panen padi, Pemkab Kotim akan membangun Rice Milling Unit (RMU) atau Pabrik Penggilingan Padi Modern yang lokasinya ditetapkan di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kotim. Desa Lempuyang disebut-sebut sebagai lumbung pangan dengan penghasil beras terbanyak di Kotim.
Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita mengatakan, penetapan lokasi penyangga food estate di Desa Lempuyang baru saja ditetapkan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
”Saya bersama pemerintah provinsi sudah rapat dan menentukan lokasi pembangunan RMU yang ditetapkan di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit,” kata Sepnita, Jumat (13/1).
Pemkab Kotim telah menyiapkan lahan seluas 6 hektare untuk pabrik penggilingan padi modern yang diperkirakan menelan anggaran Rp15,3 miliar. ”Pembangunan direncanakan tahun ini. Untuk penetapan bulannya kapan belum tahu. Pembangunannya menggunakan dana APBN,” kata Sepnita.
Pemkab Kotim melalui Dinas Pertanian Kotim dari tahun ke tahun mulai 2021 telah menerima bantuan bibit padi seluas 1.800 hektare, 2022 sebanyak 2.505 hektare bibit padi, dan 2.800 hektare bibit pada 2023.
”Bantuan bibit padi diberikan untuk mendukung ketersediaan pangan. Selain di Pulang Pisau dan Kapuas, Kotim ditunjuk sebagai penyangga food estate untuk membantu menghasilkan produksi pangan. Lokasi food estate yang ditetapkan di Desa Lempuyang tidak hanya dapat ditanami padi, tetapi juga dapat ditanami jenis tanaman lain termasuk hewan ternak,” katanya.
”Tahun ini Pemkab Kotim juga akan membangun pabrik pakan ternak di Desa Handil Sohor Kecamatan Mentaya Hilir Selatan seluas satu hektare,” tambahnya.
Sebagai informasi, pembangunan rice milling unit nantinya dapat membantu proses pengolahan gabah menjadi beras dengan mudah dengan bantuan mesin menggunakan teknologi RMU, sehingga dengan menggunakan teknologi modern petani dapat cepat menghasilkan panen padi menjadi beras lebih maksimal dan berkualitas.
Kapasitas giling bervariasi, berkisar 0,2 sampai 30 ton per jam. RMU berupa mesin tunggal dengan banyak fungsi yang dilengkapi mesin pemecah kulit gabah atau sekam, mesin pemisah beras pecah kulit dan gabah, bloer dan cyclone, bucket elevator, tenaga penggerak, mesin kebi, separator, dan dryer.
”Pabrik penggilingan padi modern menggunakan teknologi rice milling unit dapat membantu menghasilkan beras dengan kualitas mutu terbaik yang nanti akan menghasilkan beras medium dan beras premium tergantung dari cara penanganan pertama, sistem konfigurasi mesin penggilingan padi dan pengaruh kondisi fisik sertu kualitas suatu alat dan keterampilan operator. Semakin baik mesin berfungsi maka beras yang dihasilkan semakin berkualitas,” ujarnya. (hgn/ign)