SAMPIT – Tingginya antusiasme masyarakat untuk mendapatkan beras dengan harga murah, membuat beras yang disediakan di aula Kantor Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, sebanyak delapan ton langsung ludes dalam sekejap. Beras itu dijual di pasar penyeimbang, program Dinas Ketahanan Pangan Kalteng untuk mengendalikan inflasi.
Kegiatan tersebut telah berlangsung selama dua hari pada 19-20 Januari. Kemarin pagi, warga Baamang langsung menyerbu kantor kecamatan setempat. Tak sampai satu jam, beras yang disediakan sebanyak 1.600 sak kemasan 5 kg atau sebanyak delapan ton, habis terjual.
Camat Baamang Adi Chandra MD Atuk mengatakan, beras diperoleh dari Badan Urusan Logistik (Bulog). Beras itu dijual pada masyarakat Baamang dengan harga terjangkau.
”Ini kegiatan pasar penyeimbang yang ketiga. Minggu kemarin sebanyak delapan ton beras didistribusikan ke masyarakat. Kemarin delapan ton dan Jumat pagi ini delapan ton. Jadi, total sudah ada 24 ton beras murah yang didistribusikan untuk membantu masyarakat yang mengeluhkan harga bahan pokok, terutama beras yang naik,” ujar Adi.
Dia menuturkan, masyarakat cukup membayar beras per sak sebesar Rp50 ribu. Jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran yang dijual di kisaran Rp 18-23 ribu per kilogram.
”Program pasar penyeimbang bukan untuk masyarakat tidak mampu saja, tetapi semua masyarakat Baamang yang dibuktikan dengan fotokopi KTP berdomisili Baamang. Maksimal boleh membeli dua sak beras,” ujar Adi.
Sebelumnya, program pasar penyeimbang khusus untuk beras murah sudah diumumkan ke setiap kelurahan dan desa, yang diteruskan ke ketua RT. ”Harapan kami, program pasar penyeimbang terus berlanjut dan digelar rutin, khususnya nanti saat memasuki bulan Ramadan, yang biasanya harga bahan pokok naik,” katanya. (hgn/ign)