SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

KOTAWARINGIN

Selasa, 24 Januari 2023 12:01
Ngamuk, Pemuda Pukuli Pengendara di Sampit, Ternyata...

Seorang pemuda di Kota Sampit, Dede (28), mengamuk tanpa kejelasan. Dia memukuli sejumlah pengendara yang melintasi rumahnya menggunakan sebilah kayu, Jumat (20/1). Sejumlah warga menjadi korban serangannya. Kejadian tersebut sempat jadi tontonan warga. Jalan Ir Juanda, tepat di depan Jalan Iskandar 24 sempat diblokade karena aksi Dede yang dinilai sudah meresahkan warga.  Pemuda itu tiba-tiba saja menyiramkan oli ke sekujur tubuhnya. Lalu keluar rumah yang letaknya di pinggir Jalan Iskandar 24, Jumat (20/1).

Dede yang dikenal baik oleh warga setempat tiba-tiba bertingkah aneh. Keluar dari rumah hanya menggunakan celana dalam dan berjalan kaki mondar-mandir sambil membawa sebilah kayu. Tingkahnya yang tak wajar menjadi perhatian warga. Sampai tak lama kemudian, dia memukul kaca helm pengendara. Motor yang dikendarai pria berboncengan dengan wanita itu terjatuh. Kaca helm korban pecah dan langsung dibantu warga.

Tak berhenti sampai di situ, pengendara lainnya menjadi korban kedua. Laki-laki yang tak diketahui identitasnya terlihat kesakitan dan pukulan Dede membuat lengan dan punggungnya memar. Melihat kondisi Dede yang semakin tidak stabil, warga ramai-ramai mengamankan hingga mengikatnya. Saat diamankan, korban kedua yang tidak terima dengan perbuatan Dede balik memukul dan menyerang pemuda itu. Alhasil, dia justru dipukuli warga. ”Tidak bisa kita menyamakan orang waras (normal) dengan orang yang sedang dalam gangguan kejiwaan. Kalau dilawan, ya tetap salah korbannya. Warga semua tahu dan kasihan dengan korban yang dipukuli, tetapi bukan dengan cara membalas balik seperti itu, akhirnya dipukuli warga. Bukannya puas memukul, malah ia yang mendapatkan sakit dobel,” kata Hasdi, warga setempat.

Hasdi dan warga lainnnya mengenal baik Dede. ”Orangnya itu sebelumnya waras, tidak pernah ada kelainan apa pun. Setelah pulang dari daerah pehuluan, perilakunya mulai berubah jadi tidak biasa,” ungkap Hasdi. Pernyataan itu dibenarkan Nani, ibu Dede, saat ditemui Radar Sampit ke kediamannya. Nani mengatakan, selama hidupnya Dede tidak pernah melakukan hal di luar akal sehat seperti yang baru dilakukannya. Perilaku Dede berubah setelah pulang dari lokasi kerjanya di daerah Tumbang Manggu, Kabupaten Katingan.

Menurutnya, anaknya tiba-tiba sering bersendawa, mengencangkan urat leher, menggerakan kedua tangannya seolah-olah seperti ingin melakukan ritual adat. Nani menduga anaknya kerasukan roh gaib yang mengubah perilaku anaknya. ”Sudah seminggu anak saya itu datang dari tempat kerjanya. Saya tanya, nak kenapa pulang kerja mendadak. Enggak apa-apa aja Ma,” kata Nani menirukan dialog anaknya.

Nani mulai khawatir, anaknya tiba-tiba loncat dari jendela, bertindak aneh dan tak biasa. ”Saya mendoakan dan menasihati, sambil saya tepuk punggungnya supaya sadar. Tapi, tetap gak sadar dan malah menyiram oli ke tubuhnya sendiri,” kata Nani. Saudara Dede awalnya menduga adiknya bersikap seperti itu hanya bercanda. ”Kakaknya sampai mengira Dede itu cuma bercanda. Tapi, semakin hari semakin parah,” ujarnya. Nani terus bersabar ketika anak-anak warga sekitar merundung anaknya. ”Saya sangat sedih lihat anak saya disoraki orang gila. Rasanya trauma membiarkan anak kerja jauh-jauh. Kemarin bosnya menelpon, saya bilang lagi sakit. Bos bilang selama menjadi helper disana, Dede bekerja dengan baik. Melihat kondisinya yang sekarang, saya trauma, enggak saya izinkan lagi dia balik kerja ke sana. Berhenti saja kerja di sana, cari kerja di sini saja,” ujarnya.

Nani mengatakan, anaknya sangat peduli terhadap dirinya. Dede bisa menangis sendiri mengenang kepahitan hidup yang dialami ibunya. ”Saya itu dulu ada utang. Tapi, itu sudah saya lunasi. Pikirannya Dede itu masih merasa sedih dan menangis teringat masalah hidup saya. Tapi, itu sudah masa lalu, dia menyangka ibunya masih menanggung beban masalah,” katanya. Dede juga selalu membawa foto almarhum ayahnya di plastik kotak rokok yang dibawanya kesana-kemari. ”Abahnya sudah meninggal tahun 2008 lalu karena kecelakaan. Saya melihat Dede selalu membawa foto ayahnya kesana kemari, dikantongi atau diselipkan di pinggangnya,” kata Nani sambil menunjukkan pas foto almarhum suami Nani yang disimpan dalam kotak rokok.

Usai kejadian itu, Ketua RT 37 RW 3 Bahrian bersama warga mengamankan Dede. Warga lalu menghubungi aparat kepolisian. ”Dibawa ke kantor polisi, diinterogasi ya percuma juga, kondisi anak saya tidak stabil, mana bisa memberikan keterangan. Saya yakin anak saya tidak sadar dengan yang ia perbuat. Polisi akhirnya merujuknya ke rumah sakit Ruang Teratai,” kata Nani. Nani kemudian bertemu dengan dokter spesialis kejiwaan. Dirinya ditanya lebih lanjut seputar masa lalu kehidupan anaknya. ”Dulu apa pernah di-bully warga atau teman sekolahnya? Saya jawab nggak. Apa pernah mendapatkan tindakan kekerasan dari orang tua? Ya saya jawab tidak. Almarhum ayahnya tidak pernah memukul dan sayang sama anak-anaknya. Tidak ada riwayat hidup kelam yang mengganggu psikologisnya. Saya tidak tahu apa sebabnya anak saya berubah. Rencana mau dirukiah sambil diobati menggunakan resep dokter. Ini sudah semalam dia di rumah sakit, mudahan kondisi kesehatannya lekas membaik dan kembali normal lagi,” katanya. (hgn/ign)

loading...

BACA JUGA

Senin, 07 September 2015 22:26

Excavator Sudah Diincar

<p><strong>SAMPIT &ndash;</strong> Aparat kepolisian berhasil meringkus komplotan…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers