TAMIANG LAYANG-Pria berinisial MS (50) dan wanita MJ (40) dikeler polisi. Kedua pasangan asal Kalimantan Selatan (Kalsel) itu terpaksa harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka, karena diduga mengedarkan sabu di wilayah hukum Polres Barito Timur (Bartim).
Kapolres Bartim AKBP Viddy Dasmasela menyampaikan, pengungkapan kasus narkotika berawal dari laporan masyarakat kepada petugas perihal keberadaan pelaku yang sering terlibat dalam peredaran narkotika di wilayah Desa Kandris, Kecamatan Karusen Janang, Kabupaten Bartim.
Petugas kemudian melakukan penyelidikan, lalu mendapat informasi bahwa kedua pelaku akan membawa sabu dari Desa Pamangkih, Kalimantan Selatan menuju Desa Kandris, Kecamatan Karusen Janang dengan menggunakan mobil Daihatsu Sigra warna hitam.
Berdasarkan informasi tersebut, sekira pukul 08.00 WIB, petugas melakukan pengintaian dan penyisiran di sepanjang Jalan A Yani Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur sampai ke wilayah Desa Kandris, Kecamatan Karusen Janang.
Sekitar pukul 15.00 WIB, saat anggota melintas di Jalan Desa Kandris, terlihat satu unit mobil Daihatsu Sigra sesuai dengan ciri-ciri yang telah diinformasikan sedang terparkir di depan salah satu warung kopi.
“Petugas langsung melakukan penggeledahan terhadap kedua pelaku yang sedang bersantai di warung kopi itu, tapi tidak menemukan barang bukti,” ujarnya. Tidak ingin buruan lepas, anggota melakukan penggeledahan di mobil yang terparkir. Akhirnya petugas menemukan tiga paket serbuk kristal putih yang diduga sabu-sabu dan satu kotak senter warna hijau yang di dalamnya berisi dua paket sabu yang diakui milik terlapor, diletakkan di bagian dalam dashboard mobil.
“Dari dalam mobil itu petugas mengamankan dan menyita barang bukti berupa lima paket yang diduga sabu-sabu dengan berat kotor 13,88 gram,” beber Viddy.
Kapolres menambahkan, kedua pelaku diduga merupakan kurir yang sering terlibat dalam transaksi narkoba. Namun menurut pengakuan MJ, ia baru pertama kali terjun di bisnis ini. Menurutnya lokasi tersebut menjadi pusat peredaran narkotika, karena merupakan persinggahan para supir angkutan. (log/ce/ram)