Seorang istri di Kecamatan Basarang, Kabupaten Kapuas, Aniace Neolaka (41), jadi korban keberingasan suaminya sendiri, Yanuarius Nahak (42). Dia tewas setelah dihantam batangan besi, setelah sebelumnya ditenggelamkan di saluran air dan diinjak. Informasi dihimpun, peristiwa itu terungkap ketika saksi, Maria Goreti Luruk bangun tidur dan menuju belakang kediamannya, mes perusahaan. Namun, dia kaget begitu melihat pelaku berada saluran air sedalam satu meter tengah menyentak-nyentakkan kaki ke dalam air. Saat itu diduga korban berada dalam air.
”Karena panik melihat pelaku, saksi berteriak meminta tolong,” kata Kapolres Kapuas AKBP Qori Wicaksono melalui Kasat Reskrim Iptu Iyudi Hartanto, Sabtu (25/2). Mendengar teriakan saksi, sejumlah warga lainnya keluar dan mendatangi sumber suara. Pelaku yang melihat orang berdatangan justru kian beringas. Sambil membawa besi batangan, pelaku mengamuk menyerang warga.
Saat pelaku sedang kalap tersebut, anak pelaku mendatangi ibunya yang masih terendam di saluran air dan berusaha membantunya. Sialnya, pelaku melihat perbuatan sang anak dan langsung menyerangnya. Sang anak berusaha menghindar. Gagal mengenai anaknya, pelaku kembali menyerang sang istri menggunakan besi hingga mengenai kepala korban. Serangan tersebut membuat korban terluka cukup parah, hingga akhirnya dilarikan ke puskesmas terdekat.
Saat dilakukan pertolongan pertama, masih terdapat denyut nadi pada tangan korban. Namun, ketika dibawa ke Puskesmas Tahai, korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. ”Pendarahan yang cukup berat mengakibatkan korban meninggal dunia. Saat akan dilakukan autopsi, keluarga korban menolak,” ujarnya.
Iyudi menuturkan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan memeriksa beberapa saksi serta mengamankan pelaku. Barang bukti yang diamankan berupa besi yang digunakan pelaku memukul korban. ”Penyebab kasus ini masih kami dalami. Pelaku kami kenakan tindak pidana KDRT yang mengakibatkan meninggal dunia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang KDRT,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan keluarga, pelaku memang sering mengamuk dan bersikap kasar kepada orang lain tanpa diketahui alasan dan penyebabnya. Hal itu terjadi sejak pelaku masih muda. (der/ign)