Sejumlah pengantre bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Lamandau Panjung, Kota Pangkalan Bun, nyaris bentrok, Sabtu (11/3). Keributan itu diduga terjadi antara dua kubu, yakni pembeli umum dan pembeli dari anggota organisasi angkutan darat (Organda). Aksi tak terpuji itu viral di media sosial, setelah salah seorang warga mengabadikannya dengan kamera ponsel. Video pendek berdurasi sekitar 25 detik itu menyebar dengan cepat dan menuai banyak tanggapan masyarakat.
Kapolsek Arut Selatan Kompol I Gde Suastika menyebut, pemicu keributan lantaran adanya kesalahpahaman terkait teknis pengisian BBM. “Keributan antara pelangsir dari masyarakat dengan anggota Organda. Jadi, sejak Organda masuk, kuota mengisi BBM pelangsir berkurang,” ujarnya, Minggu (12/3). Lebih lanjut kata Kapolsek, persoalan tersebut sejatinya sudah diselesaikan di SPBU setempat di hari yang sama. Kedua belah pihak yang berselisih juga sepakat berdamai yang tertuang dalam surat perjanjian.
”Sudah selesai kemarin. Pihak yang berselisih sudah menandatangani surat perjanjian supaya tidak mengulangi lagi,” beber dia. Sementara itu, Ketua Organda Kumai Syahrum membantah anggotanya terlibat keributan. Menurutnya, yang terlibat keributan antara masyarakat umum dan pelangsir. Dia menegaskan, sejatinya kalau dibagi secara rata, sebenarnya kuota BBM terbilang cukup untuk mengakomodir mereka. ”Kalau pengetap itu merasa kurang terus, tapi kalau betul-betul dibagi secara adil tentu cukup saja, tapi yang bermsalah kemarin bukan dari pihak Organda, tetapi bagian konsumen umum dan pelangsir. Bukan Organda, dan saya tidak tahu masalahnya karena tidak ada di tempat,” katanya. (tyo/sla)