Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) berharap janji Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memperbaiki secara permanen kerusakan Jalan Mohammad Hatta, jalur lingkar selatan Sampit benar-benar terwujud. Pasalnya, kondisi ruas jalan tersebut kini kembali rusak. ”Waktu di helikopter dengan Pak Gubernur dan kepala Dinas PU provinsi, saat itu saya tunjuk lokasinya. Saat itu Pak Gubernur memerintahkan kepala Dinas PU untuk mengerjakan dan akan dialokasikan dana sebesar Rp30 miliar. Itu Pak Gubernur sendiri yang bilang,” kata Bupati Halikinnor, Sabtu (25/3) lalu.
Jalan lingkar selatan membentang dari Bundaran Balanga Jalan Jenderal Sudirman hingga Bundaran KB Jalan HM Arsyad. Ruas jalan ini dikhususkan untuk kendaraan besar atau angkutan berat dari maupun menuju Pelabuhan Bagendang di Jalan HM Arsyad, sehingga tidak perlu lagi melintasi jalan-jalan di dalam Kota Sampit.
Jalur yang menjadi kewenangan provinsi itu sering rusak, sehingga menjadi dalih bagi para sopir angkutan besar untuk melintasi jalan dalam kota. Dari sekitar tujuh kilometer panjang jalan itu, ada sekitar dua kilometer jalan yang sering rusak parah.
Penanganan ruas jalan harus dilakukan secara permanen, agar tahan dilintasi kendaraan besar. Perbaikan jalan juga penting, karena menyangkut kelancaran distribusi barang. Jika pasokan terganggu, stok berkurang dan biasanya otomatis memicu kenaikan harga barang. Pada September-Oktober 2022 lalu, jalan tersebut ditangani secara darurat menggunakan material agregat B, hasil sumbangan sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit. Pelaksanaannya menggunakan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum. Hal yang bisa dilakukan Pemkab Kotim saat ini menjaga agar jalan itu tetap fungsional dan bisa dilewati kendaraan besar, sehingga tidak perlu melintasi jalan dalam kota. Pemerintah daerah menghadapi dilema jika harus melarang total kendaraan besar melintasi jalan dalam kota, karena akan berdampak memicu kenaikan harga kebutuhan pokok. ”Makanya kami sangat berharap pemerintah provinsi mewujudkan janji memperbaiki jalan lingkar selatan. Kalau nanti belum juga terealisasi, tentu ini akan kami pertanyakan terus,” ujar Halikinnor.
Halikinnor juga meminta anggota DPRD Kalteng dari daerah pemilihan Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan agar mengawal saat pembahasan anggaran 2024 bersama eksekutif. Jangan sampai anggaran untuk perbaikan jalan lingkar selatan ini dicoret atau dibatalkan lagi. Diberitakan Radar Sampit sebelumnya, ruas jalan perkotaan di Sampit bakal semakin sering dilintasi truk angkutan berat. Pasalnya, jalur lingkar selatan kembali rusak parah. Perbaikan yang dilakukan sebelumnya hanya bertahan sekitar tiga bulan.
Pantauan Radar Sampit, Jumat (24/3), kerusakan parah tersebut rawan bagi angkutan bermuatan berat, seperti truk barang hingga CPO yang berniat menuju Pelabuhan Bagendang. Salah satu titik terparah berada tak jauh dari Bundaran Balanga, Jalan Jenderal udirman kilometer 3. Agregat yang menutup lubang-lubang besar mulai terkikis, membentuk kubangan yang kian dalam. Susanto, sopir truk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), masih berupaya melintas di jalur itu, karena masih bisa dilewati saat ini. Akan tetapi, kerusakan yang terjadi semakin parah.
Para sopir truk CPO waswas mengangkut hasil produksi sawit dengan muatan hingga sepuluh ton tersebut. Berat tersebut melebihi batas toleransi jalan yang bisa diberikan untuk angkutan melintas di jalanan Kota Sampit yang hanya delapan ton. ”Kalau kami orang lama yang sering lewat jalan ini sudah menguasai jalur-jalur amannya. Kalau salah ambil jalur bisa saja terbalik atau celaka, karena ada lubang yang tergenang air dan ternyata dalam. Bisa bikin oleng truk bermuatan,” katanya. (ant/ang/ign)