Pemerintah berupaya menjaga ketahanan pangan di Provinsi Kalteng dengan mendirikan rice milling unit (RMU) di Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). “Kita menjaga ketahanan pangan dengan membangun RMU di Lempuyang, yang mana RMU ini yang terbesar di Kalimantan Tengah,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di sela kunjungan kerjanya ke Sampit untuk memantau harga pangan, Sabtu (15/4).
Sugianto menyebut, dibangunnya RMU di Kotim untuk mencegah beras yang diproduksi petani lokal, diolah di provinsi tetangga, lalu dijual kembali ke Kalteng dengan merek provinsi tetangga. “Kami membangun RMU supaya Kalteng ada merek beres sendiri dan memang padinya berada di daerah Kalteng, jadi kita harus ada ketahanan pangan sendiri,” sebutnya. Dirinya juga mengimbau kepada petani dan masyarakat Kalteng agar bisa membuat ketahanan pangan keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah agar menjadi lahan produktif.
“Pengarangan rumah supaya diisi dengan cabai, tomat, bawang merah, sayur-sayuran jangka pendek atau tanaman-tanaman lainnya untuk ketahanan pangan. Supaya ketika terjadi kenaikan harga pangan, masyarakat kita mampu untuk mandiri,” tandasnya. Kepala Dinas Pertanian Kotim Sepnita menambahkan, pembangunan RMU menggunakan dana APBD Provinsi Kalteng yang ditargetkan selesai tahun ini. Anggaran yang dikucurkan sebesar Rp 15 miliar lebih dengan spesifikasi RMU berkapasitas 3,5-4 ton per jam dan mesin dryer atau pengering gabah kapasitas 30 ton per jam. “RMU akan dibangun di atas tanah hibah pemerintah desa yang sudah disiapkan seluas 6 hektare,” ujarnya.
Pemilihan lokasi pembangunan RMU di Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit dianggap strategis. Sebab Desa Lempuyang merupakan sentra produksi padi di wilayah selatan Kotim. Selain itu diharapkan juga pabrik beras modern ini nantinya tidak hanya melayani Kotim, tapi juga wilayah terdekat seperti Katingan dan Seruyan. “RMU dibangun di sana karena dekat dengan daerah target. Pak gubernur mengharapkan pabrik bisa melayani tiga kabupaten sekaligus. Semoga itu terwujud,” harapnya.
Lebih lanjut, RMU juga dibangun dalam rangka peningkatan nilai tambah padi pascapanen dan pengolahan hasil panen dengan beras premium dan medium, sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani. (yn/yit)