Masjid Agung Sukamara akhirnya diberi nama Ad Durrun Nafis, yang artinya permata hijau atau permata indah. Nama itu dipilih dari lima nama yang disiapkan dan telah melalui proses musyawarah bersama tokoh agama dan pihak lainnya.
“Proses pemberian nama ini melibatkan tokoh agama dan pihak lainnya. Dari lima nama yang disiapkan terpilih nama Ad Durrun Nafis,” kata Wakil Bupati Sukamara Ahmadi.
Menurutnya, nama masjid memang belum ada setelah pembangunan masjid. Masjid dibangun sejak kepemimpinan Bupati Sukamara terdahulu Ahmad Dirman dan Windu Subagio, dan masih disebut Masjid Agung. Namun, kini masjid sudah mempunyai nama Ad Durrun Nafis.
Sekadar diketahui, masjid Ad Durrun Nafis terletak di Lapangan Mini Sukamara. Masjid ini dibangun di atas tanah Pemda seluas lebih kurang 60.000 M2. Masjid dibangun bertingkat dengan satu lantai dasar dan dua lantai utama berarsitektur modern seluas 5.000 meter persegi.
Pembangunan masjid ini dimulai tahun 2013. Hingga saat ini, masjid juga dijadikan sebagai pusat kegiatan pondok pesantren modern Nurul Hijrah Sukamara. Bangunan didominasi warna kuning emas ini sering dikunjungi warga dari luar daerah. Wajar jika pemerintah daerah menjadikannya sebagai salah satu ikon Sukamara. (fzr/gus)