KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) setempat, bekerjasama dengan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP)Kalteng menggelar Forum Pemangku Kepentingan Daerah (FPKD) untuk program sekolah penggerak angkatan 1 dan 2 tahun 2023.
”FPKD program sekolah penggerak bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Gumas sesuai visi misi saat ini, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) atau smart human resources,” ucap Bupati Gumas Jaya Samaya Monong, Selasa (13/6).
Dijelaskannya, sekolah penggerak mendorong proses transformasi satuan pendidikan, agar meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik, baik dari aspek kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) maupun non-kognitif (karakter), sehinggaterwujud profil pelajar pancasila program sekolah penggerak, yang merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelum,” ujarnya.
Kemudian lanjut dia, intervensi pada tingkat satuan pendidikan dilakukan dengan meningkatkan kompetensi SDM sekolah, yaitu kepala sekolah (kepsek) dan guru, melalui pelatihan dan pendampingan.
”Kami sudah melatih metode gasing kepada 80 guru dan 220 murid di Kabupaten Gumas. Ini akan terus berlanjut melalui proses pengimbasan ke sekolah-sekolah,” terang Jaya.
Ia melanjutkan, ada beberapa hal penting yang harus diperkuat kedepan yakni, dalam rangka peningkatan hasil belajar (literasi dan numerasi) di atas level, maka disdikpora bersama sekolah penggerak segera menyusun kerangka besar pengimbasan metode gasing dalam rangka menyambut Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
”Menindaklanjuti itu, maka akan dibuat surat keputusan (SK) Bupati dalam rangka memperkuat regulasi penerapan metode gasing di sekolah-sekolah,” tambah Jaya.
Selanjutnya, disdikpora bersama sekolah penggerak diharapkan segera menyusun garis besar kerangka pendidikan, yang menggambarkan strategi dan kebijakan dalam rangka penguatan pendidikan.”Kami juga ingin segera dibuat komunitas guru-guru penggerak, dalam penguatan pembelajaran dan evaluasi implementasi kurikulum merdeka,”tandas Jaya S Monong. (arm/gus)