KASONGAN - Kepala Dinas Perhubungan dan Perikanan Kabupaten Katingan Roby menyebutkan, dari perkiraan BMKG di Katingan pada periode Juli akan memasuki musim kemarau. Akibat kondisi kemarau, tentu banyak berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
"Terutama bagi nelayan, karena air sungai pun akan surut. Dengan berkurangnya debit air sungai akan sangat memengaruhi bidang perikanan," Kamis (6/7).
Di musim kemarau, ikan akan suka berpindah ke area danau yang masih banyak terdapat air. Sehingga, aktivitas nelayan tangkap menjadi berkurang.
"Terkonsentrasinya ikan yang berpindah itu karena kurangnya air," jelasnya.
Terkait aktivitas perikanan tangkap, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak menangkap ikan dengan cara - cara yang tidak melanggar aturan. Seperti tidak menggunakan racun, putas, dan setrum.
"Dengan cara illegal, ikan yang ditangkap tidak hanya ikan besar. Namun, justru ikan kecil dan benih ikan di dalam air juga akan mati dan punah karena serangan racun dan setrum," harapya.
Menurutnya, menangkap ikan dengan cara illegal justru akan mengancam keberlangsungan habitat ikan. Maka, untuk menjamin adanya kelestarian habitat ikan pihaknya berharap masyarakat agar bijaksana dengan tidak menggunakan bahan kimia.
"Harus diakui sebenarnya ada aktivitas masyarakat dalam tangkap ikan dengan cara ilegal. Untuk itu, melalui kelompok pengawas (Pokwas) yang ada didalam desa untuk memberikan pengawasan," bebernya.
Ia menyebutkan, biasanya diawal diberikan pembinaan. Sehingga, masyarakat dapat memahami cara penangkapan ikan dengan benar tanpa merusak alam dan habitat ikan. (sos/sla)