NANGA BULIK - Kegiatan Tentara Manunggul Membangun Desa (TMMD) ke-117 resmi dimulai di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah.
Dengan mengangkat tema, ‘Sinergi lintas sektor mewujudkan kemanunggalan TNI-rakyat semakin kuat’, diharapkan kegiatan ini bisa mempercepat pembangunan dan keterisolasian di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
Bertempat di lapangan sepak bola Desa Batu Hambawang, Kecamatan Sematu Jaya, Kabupaten Lamandau, Rabu (12/7), pembukaan TMMD dipimpin langsung oleh Bupati Lamandau yang diwakili Asisten II Bidang Ekonomi Drs. Meigo M.Si didampingi Dandim 1017/Lmd, Letkol Armed Ari Sugihargo.
TMMD reguler ke-117 kali ini adalah untuk peningkatan jalan yang menghubungkan Desa Purworeja menuju Desa Batu Hambawang. Karena jalan penghubung kedua desa tersebut dalam kondisi rusak dan sulit dilalui selama ini, sehingga perlu ditingkatkan dengan cara ditimbun dan diratakan sepanjang 6,175 Kilometer dengan lebar 10 meter.
Selain itu juga dilakukan pembuatan drainase di kiri dan kanan jalan, pemasangan gorong-gorong di satu titik dengan panjang 10 meter.
"Kami berharap, dengan kegiatan ini dapat meningkatkan akselerasi di bidang pembangunan infrastruktur dan juga pemahaman-pemahaman masyarakat terhadap hal-hal yang menjadi prioritas pemerintah saat ini seperti stunting, kita berkolaborasi baik antara Pemerintah Daerah, TNI, Polri untuk menurunkan angka stunting bahkan kalau bisa me-Nolkannya," ujar Meigo.
Diungkapkannya, saat musim hujan seperti saat ini, biasanya jalan menuju desa Batu Hambawang sangat sulit untuk dijangkau oleh masyarakat, terutama jika menggunakan roda empat.
Dengan masuknya kegiatan ini tentu sangat membantu masyarakat agar bisa menempuh jalan lebih nyaman, cepat dan tidak terkendala perjalanan. Sehingga perputaran ekonomi masyarakat juga semakin meningkat, mengingat desa ini terkenal sebagai daerah penghasil sayur mayur.
"Program TNI manunggal membangun desa dapat membangkitkan dan mendorong percepatan program pemerintah dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat terutama di pedesaan," tuturnya.
Sementara, Dandim 1017/Lmd, Letkol Armed Ari Sugihargo menjelaskan, TMMD ini merupakan program terpadu yang dilaksanakan terintegrasi secara lintas sektor bagi Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang bertujuan demi percepatan pembangunan di daerah.
"Kegiatan kami ini ada beberapa sasaran berupa fisik dan non fisik untuk, sasaran fisik itu berupa peningkatan jalan dan ada kegiatan bedah rumah tidak layak huni. Sedangkan non fisik meliputi kegiatan sosialisasi - sosialisasi terkait kesehatan, kesejahteraan masyarakat, bela negara, hingga informasi rekruitmen anggota TNI," terangnya.
Bahkan, kata Armed, sebagai bentuk pelestarian kebudayaan, selain baksos, pemeriksaan kesehatan gratis dan pasar UMKM, pihaknya juga mengundang para pelaku kesenian tradisional di desa-desa untuk tampil dalam kegiatan tersebut.
"TMMD reguler ke-117 ini diharapkan dapat menggugah dan memupuk komitmen persatuan dan kesatuan pada setiap anak bangsa sehingga memupuk rasa tolong menolong, sosial kekeluargaan dan toleransi yang tinggi atas perbedaan yang ada," harapnya. (mex/fm)