Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) skala besar di wilayah Kabupaten Katingan masih potensial terjadi. Apalagi, wilayah ini menjadi daerah yang diprediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalteng, memasuki musim panas atau kemarau ekstrem.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Markus membenarkan hal tersebut. Dengan demikian menurutnya, Pemkab setempat sudah menyatakan siaga darurat karhutla. Status ini mulai diberlakukan selama 167 hari, sejak 29 Mei 2023 sampai tanggal 10 November 2023.
“Ini menjadi perhatian kita semua untuk melakukan penanganan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Sehingga, titik api atau hospot di Bumi Penyang Hinje Simpei ini dapat ditekan dan tidak parah, yang dampaknya dapat memicu kabut asap, ” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Katingan Pimanto menegaskan, titik api kembali terdeteksi dan membakar lahan di area Jalan Baun Bango menuju Kereng Pangi pada kilometer 4.
“Hospot ini mulai terdeteksi pada Rabu 12 Juli 2023. Melahap lahan atau kebun seluas satu hektare sekitar pukul 21.30 Wib, “ungkapnya.
Menurut Pimanto, akibat kejadian pada malam hari itu, membuat kesulitan para relawan dan tim pemadam untuk melakukan upaya pemadaman api. Apalagi, penyebab kebakaran masih belum diketahui pasti, apakah oleh tindakan manusia atau faktor alam.
“Kami memang menerima laporan dari masyarakat setempat. Sehingga, relawan gabungan yang ada di Kereng Pangi diterjunkan agar api tidak merembet luas ke area lain,”tandasnya. (sos/gus)