KASONGAN – Bupati Katingan Sakariyas menegaskan, bakal mempertahankan pegawai kontrak yang sudah lama bekerja di lingkup pemerintahannya. Bahkan, itu termasuk di jajaran organisasi perangkat daerah yang ada.
”Ini menjadi salah satu cara saya selaku kepala daerah untuk mempertahankannya, sehingga dapat memberikan pekerjaan kepada masyarakat dan membantu perekonomian bagi tenaga honorer tersebut,” katanya, Senin (7/8).
Menurutnya, tenaga honorer yang ada sudah memiliki kualifikasi pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) yang sangat diperlukan dalam pemerintahan. Potensi mereka jangan sampai diputus di tengah jalan.
”Apalagi ketika ditugaskan di SOPD teknis, mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Maka, sangat disayangkan jika tenaga honorer atau kontrak yang memiliki semangat kerja dan potensi ini tidak diberdayakan untuk kemajuan pembangunan daerah,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, jumlah tenaga guru honorer di Katingan masih kekurangan. Terutama pada jenjang SD dan SMP. Terkait gaji, Pemkab Katingan tetap mengupayakan melalui anggaran yang ada.
Saat ini, tambah Sakariyas, Pemkab Katingan terus memperjuangkan nasib tenaga honorer di Katingan. Salah satunya dengan memberikan pemberdayaan dan sosialisasi agar mempersiapkan diri dalam menghadapi seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
”Untuk Katingan ada sekitar 500 formasi PPPK, sehingga para tenaga honorer seperti guru dan tenaga kesehatan diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi tersebut. Jadi, jangan sampai pelatihan yang diberikan pemerintah daerah disia-siakan, karena dari sisi penghasilan, PPPK ini setara dengan gaji pegawai negeri sipil. Namun, yang membedakan hanya PPPK tidak menerima pensiunan, tetapi tunjangan JHT dari ketenagakerjaan setelah purna tugas," ujarnya. (sos/ign)