SUKAMARA – Kemarau yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir membuat kualitas air muara sungai Jelai mulai berubah. Saat ini air rasa payau sudah sampai hingga Desa Pulau Nibung, Kecamatan Jelai. Jika kondisi kemarau terus berlangsung maka diperkirakan bisa terjadi air sungai akan terisi air laut.
“Sudah beberapa hari ini air sungai terasa payau ketika air pasang. Jika kondisi panas panjang bisa jadi air sungai berubah rasa menjadi asin,” cerita Isur, salah seorang warga.
Kualitas air sumur di sana juga kurang bagus, sehingga warga jarang memiliki sumur. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sebagian warga membeli air dari penjual yang biasa datang membawa air bersih ke desa mereka.
Selain itu, kondisi cuaca panas juga membuat banyak lahan dan hutan di wilayah pesisir Sukamara terbakar. Di sepanjang jalan poros nampak bekas-bekas kebakaran tersebut. Terkait karhutla ini, Bupati Sukamara Windu Subagio mengingatkan kepada semua pihak agar jangan lengah dan tetap melakukan antisipasi dini terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Antisipasi tersebut meliputi upaya pengendalian secara menyeluruh, baik pencegahan, penanggulangan, koordinasi dan penanganan paska karhutla.
“Antisipasi dini harus terus ditingkatkan bersama-sama baik oleh pemerintah daerah, masyarakat dan perusahaan di wilayah rawan kebakaran hutan dan lahan,” kata Bupati Sukamara Windu Subagio.(fzr/yit)