Hubungan intim hingga direkam video secara diam-diam menjadi “senjata” pria berinisial MD (22) ini untuk melakukan pengancaman terhadap perempuan berinisial PT (19). Keduanya menjalin ikatan cinta sejak beberapa bulan terakhir. Sedangkan saat ini, PT sedang menjalin cinta dengan SR yang merupakan warga Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) dan bekerja di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Sementara SR merupakan warga Balikpapan.

Tak ingin video syur itu tersebar luas dan dilihat khalayak ramai. SR pun mengadu ke Humas Polda Kalteng. “Benar, video itu direkam diam-diam oleh MD, video tersebut diambil diam-diam oleh MD saat di bersama PT melakukan perbuatan terlarang di kos MD. Namun saat ini keduanya sudah tak berpacaran. MD mengancam menyebarkan video itu,” ujar Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto melalui Kabid Humas Kombes Pol Erlan Munaji, Selasa (29/8).

Kata Erlan, PT didampingi SR curhat online ke Bidhumas Polda Kalteng karena mantan pacarnya MD (22) mengancam akan menyebarkan video syur bila mereka masih pacaran. Ketua Tim Virtual Police Ipda Shamsudin pun melakukan mediasi secara online karena keduanya berada di Balikpapan. Dikatakannya, ancaman itu dilakukan setelah mereka tak lagi menjalin ikatan cinta. Setelah pacaran kurang lebih dua bulan, PT merasa tidak nyaman berpacaran dengan MD lalu meminta putus. Namun MD tidak mau dan mengancam akan menyebarkan video syur tersebut kalau PT tetap minta putus. Hingga tak ingin dipermalukan, mengadu ke Humas Polda. Erlan menambahkan, setelah itu diberikan pemahaman dan edukasi, MD akhirnya menyadari kesalahannya dan bersedia meminta maaf ke PT serta menghapus video syur tersebut. “Setop tanpa busana di depan kamera karena jejak digital tidak bisa dihapus. Jangan melakukan perbuatan yang dilarang, apalagi difoto atau divideo. Apapun alasan dan latar belakangnya,” imbaunya. (daq/fm)