BARITO SELATAN - Upaya pengendalian inflasi daerah melalui program Food Estate, terus dilakukan secara konkret dan riil oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng). Salah satunya dengan kegiatan panen perdana padi inbrida varietas Nutrizink, Situ Bagendit, Inpari 42, dan Inpari 43 di Desa Damparan, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Selasa (12/9).
Kegiatan ini juga diikuti Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng Edy Pratowo bersama stakeholder terkait, bersama staf ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Suhaimi, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sri Widanarni, Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalteng Sunarti, serta jajaran pejabat dan FKPD Pemkab Barsel.
Wabup menyatakan, seiring dengan pertambahan penduduk, mutlak diikuti dengan peningkatan produksi pangan terutama beras. “Dalam rangka meningkatkan produksi beras, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah, khususnya di kawasan sentra pengembangan padi seperti yang ada di Desa Damparan Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan ini,” ujar Edy Pratowo saat membacakan sambutan tertulis Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran.
Dipaparkannya pula, ke depan diharapkan pula produksi padi dapat lebih dimaksimalkan dengan 2 kali panen dalam setahun. Selain itu ke depan bagaimana kolaborasi Pemerintah Provinsi Kalteng dan pemerintah kabupaten agar bisa panen 2 kali dalam setahun. Musim tanam April dan panen September, kemudian tanam Oktober dan panen Maret.
"Sehingga bisa memaksimalkan potensi yang ada di sini untuk menyumbangkan sektor pertanian, dalam hal ini padinya. Kemudian, terus meningkatkan intensifikasinya, meningkatkan hasil produksi dan luasan lahannya," imbuh Edy Pratowo.
Ditekannya pula, sebagai bagian dari Kawasan Sentra Food Estate Kalteng, pemerintah telah menyiapkan sarana prasarana, diantaranya alat-alat pertanian, infrastruktur, akses perbankan dan sarana penunjang lainnya.
“Varietas Nutrizink, Situ Bagendit, Inpari 42, dan Inpari 43 yang dipanen hari ini merupakan varietas unggul dengan produktivitas cukup tinggi yakni 6,4 ton per hektar. Hal ini tentu akan mendukung ketahanan pangan sekaligus membantu mengendalikan inflasi di Kalimantan Tengah,” imbuh Edy Pratowo.
Ia menambahkan, dalam momen ini menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih Pemkab Barsel atas upaya yang telah dilakukan dalam membangun dan mengembangkan Kawasan Sentra Padi seluas 195 hektar dan melebihi target yang telah ditetapkan, yaitu 100 hektar per kabupaten.
“Saya berharap hal ini bisa diikuti oleh kabupaten lainnya, laksanakan rekomendasi Tim Pengendali Inflasi Daerah, serta pastikan setiap pemerintah kabupaten/kota Se Kalimantan Tengah telah menganggarkan program kegiatan untuk ketahanan pangan,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Barsel Deddy Winarwan melaporkan, luasan lahan pertanian di Desa Damparan mencapai 444,81 hektare, dengan target panen padi pada September tahun ini di lahan seluas 200 hektare dan telah siap panen di lahan seluas 197 hektare.
"Ini luar biasa dan dalam momen ini luas yang dipanen sebesar 195 hektar dan telah dilakukan panen oleh kelompok tani seluas 67 hektare, sehingga yang akan dipanen selanjutnya adalah 128 hektare dengan beras Inpari. Ada 2 hektar padi jenis Nutruzink juga yang akan dikembangkan dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Barito Selatan," pungkasnya.(daq/gus)