Kebakaran lahan di lokasi persawahan Desa Batu Kotam kecamatan Bulik terus meluas. Sudah sepekan upaya pemadaman yang dilakukan , namun hingga kini belum berhasil ditangani sepenuhnya. Lokasi lahan gambut dan kesulitan akses menuju lokasi kebakaran menjadi kendala bagi petugas lapangan yang melakukan pemadaman.
Akibatnya, meski belum separah daerah lain, namun asap tipis mulai menyelimuti udara di wilayah kecamatan Bulik dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Sehingga mengakibatkan mata pedih dan sulit bernafas jika berada diluar ruangan. Penjabat (Pj) Bupati Lamandau, Lilis Suriani didampingi Keoala BPBD Kabupaten Lamandau, Hendikel meninjau langsung lokasi kebakaran hutan dan lahan yang ada di Kecamatan Bulik, Senin (2/10/2023). Tak peduli dengan panas terik matahari dan kepulan asap, Pj Bupati meninjau langsung 2 titik kebakaran yaitu lahan yang berada di belakang kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan lahan yang ada di Desa Batu Kotam.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Lamandau agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, terlebih di musim kemarau seperti sekarang. Mari kita jaga lingkungan kita agar terbebas dari asap,” kata Pj Bupati disela-sela meninjau Karhutla. Kemudian, Pj Bupati berpesan apabila ada yang melihat terjadinya kebakaran segera melapor ke BPBD, Tagana dan TNI/Polri agar cepat ditangani. Sebelum membesar dan meluas. “Saya juga meminta kepada para petugas pemadam untuk terus menjaga kesehatan dan berhati-hati dalam menjalankan tugas karena aktivitas pemadaman kebakaran lahan memiliki risiko yang tinggi. Utamakan keselamatan, jangan sampai ada korban,” tegasnya.
Sementara itu, kepala BPBD kabupaten Lamandau, Hendikel mengungkapkan jika dalam sehari kemarin di lingkungan kecamatan Bulik ada tiga lokasi kebakaran yang cukup besar. Selain di Batu Kotam, di dalam kota Nanga Bulik kebakaran terjadi di belakang kantor perizinan dan belakang mess desa. “Untuk yang di dalam kota berhasil kita padamkan, sedangkan di persawahan Desa Batu Kotam sudah sepekan ini kebakaran belum sepenuhnya padam, karena lahannya gambut sehingga masih berasap,” ungkapnya.
Kendala di lapangan adalah sumber air yang minim dan akses jalan menuju lokasi. Khususnya di Desa Batu Kotam, sebaran api makin meluas sehingga sulit dijangkau peralatan perugas damkar dan akses jalan buntu untuk bisa menuju titik api. “Mungkin hanya bisa dipadamkan jika menggunakan helikopter,” tambahnya.(mex/sla)