Asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berdampak terhadap kesehatan warga. Hal itu terbukti dengan cukup tingginya penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) yang menyerang warga, baik anak-anak maupun dewasa. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Sukamara Achmad Yani mengungkapkan peningkatan penderita ISPA mulai terjadi pada Agustus lalu yang mencapai 605 orang yang terdiri dari 382 orang dewasa, 163 balita dan 60 bayi.
Adapun data per Juni ditemukan sebanyak 335 kasus, Juli 234 kasus, Agustus 605 kasus dan September sebanyak 181 kasus. Total penderita terdata hingga saat ini sebanyak 3.113 orang. Adanya peningkatan kasus ISPA itu, maka pihak Dinkes melakukan beberapa aksi kegiatan dalam upaya penanggulangannya. Diantaranya melakukan pemantauan dan meningkatkan pelayanan kesehatan di setiap puskesmas di lima kecamatan yang ada. “Kami melakukan pemantauan dan saat ini terdapat lima Puskesmas yang siap dalam penanganan,” tegasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sukamara juga telah mengeluarkan kebijakan terkait dengan munculnya kabut asap yang dapat menyebabkan ISPA. Dinas juga telah mengeluarkan surat imbauan kepada UPT Puskesmas agar turut dalam menjaga kesehatan warga yang terdampak kabut asap.(fzr/sla)