KUALA KURUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) menggelar sosialisasi inovasi perangkat daerah tahun 2023 dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintahan, sekaligus penandatanganan komitmen bersama seluruh kepala perangkat daerah untuk berinovasi.
"Sosialisasi ini untuk menyamakan persepsi dan pemahaman tentang inovasi daerah, sehingga menumbuhkan motivasi perangkat daerah untuk berinovasi," ucap Bupati Gumas Jaya Samaya Monong, Senin (16/10).
Ditegaskannya, inovasi berdampak bagi kemajuan suatu daerah. Bagi daerah yang tidak berinovasi maka akan tertinggal jauh dibandingkan daerah lain. Inovasi daerah merupakan sarana pemerintah untuk mendorong tercipta penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan masyarakat yang lebih produktif, efisien dan efektif.
"Tanpa inovasi, tentunya segala dinamika masih berkutat di dalam peradaban terbelakang dan tradisional. Hanya perubahan ide dan praktik yang membuat peradaban ikut berubah dengan bentuk yang lebih cepat dan efektif," papar Jaya.
Diuraikannya, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2017, inovasi daerah itu bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Hal itu diarahkan pada percepatan terwujud kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dan peningkatan daya saing daerah.
"Di pemerintah daerah, kita mengenal tiga bentuk inovasi yakni inovasi tata kelola, inovasi pelayanan publik dan inovasi bentuk lainnya. Ketiganya sangat lekat dengan ruang lingkup kerja Aparatur Sipil Negara (ASN)," paparnya.
Jaya S Monong juga mengapresiasi setiap perangkat daerah yang sudah berpartisipasi dalam lomba inovasi, karena membuktikan adanya inovasi di perangkat daerah tersebut. Sampai sekarang, belum semua perangkat daerah yang ikut di lomba inovasi dengan berbagai alasan. Melalui sosialisasi ini, akan menambah semangat untuk berinovasi, demi mewujudkan Gunung Mas bermartabat, maju, berdaya saing, sejahtera dan mandiri.
"Tanpa inovasi, kita akan tertinggal karena hanya disibukkan dengan suatu pekerjaan yang monoton. Inovasi tidak sesulit yang dibayangkan. Perubahan cara kerja menjadi lebih efektif dan efisien dengan metode baru yang diterapkan sudah merupakan inovasi," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Gumas Yantrio Aulia mengakui, sosialisasi inovasi perangkat daerah ini untuk mendukung upaya peningkatan penilaian indeks inovasi daerah, yang mana merupakan salah satu indikator penilaian kinerja kunci dari kinerja pemerintah daerah.
"Sosialisasi ini diikuti oleh 86 peserta, yang terdiri dari seluruh perangkat daerah dan kecamatan. Dengan narasumber dari Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri yakni Jerry Walo," pungkasnya. (arm/gus)