Kemarau panjang sebabkan kekeringan di sejumlah wilayah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah. Tidak hanya pemukiman warga saja yang mengalami kekeringan, air danau pun ikut menyusut bahkan mengering, seperti yang terjadi di Desa Tabiku, Kecamatan Seruyan Raya. Eki, seorang tenaga Kesehatan yang bertugas di Desa Tabiku menuturkan, di daerah mereka mengalami krisis air bersih dampak kemarau panjang tahun ini. Bahkan menurutnya, beberapa sumur sudah mengalami kekeringan, karena tidak ada hujan di wilayah Tabiku. Sejumlah penyakit juga muncul semejak musim kemarau melanda.
“Banyak keluhan akibat susahnya air bersih dari masyarakat, akibat sumur kering. Penyakit seperti gatal-gatal penyakit kulit juga sudah banyak terkena,” kata Eki kepada Radar Sampit, Selasa (17/10/2023). Dirinya menyebutkan beberapa masyarakat tidak bisa memanfaatkan air Danau Tabiku karena kondisi airnya kotor dan harus mengunakan bahan kimia penjernih. “Keluhan air bersih ini juga menyulitkan masyarakat untuk Mandi, Cuci, Kakus (MCK). Karena kondisi pasokan air bersih yang tersisa masih terasa bau sedikit dan berwarna kecoklatan,” ujarnya.
Masyarakat Tabiku sebagian harus membeli air bersih untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. “Bahkan sebagian yang memiliki uang lebih, mereka memberi air galon isi ulang,” tandasnya. (rm-105/fm)