PULANG PISAU – Penjabat (Pj) Bupati Pulpis Nunu Andriani mendampingi Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran saat peresmian huma betang di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Selasa (14/11).
Nunu mengatakan, hidup bersama dalam keanekaragaman, namun tetap dalam bingkai persatuan merupakan suatu karunia yang indah dari Tuhan yang Maha Kuasa. Nilai luhur persatuan dalam keragaman telah dituliskan para pendahulu melalui falsafah huma betang.
”Falsafah huma betang ini memiliki nilai luhur, seperti kebersamaan, kesetaraan, persaudaraan, dan taat pada hukum. Falsafah ini mengajarkan kita semua untuk dapat hidup berdampingan dalam keragaman demi suatu tujuan dan cita-cita bersama yang luhur dan mulia,” katanya, Selasa (14/11).
Nunu menuturkan, peresmian huma betang di Pulpis merupakan kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung prinsip persatuan di dalam keragaman tersebut. Hal itu sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945. Pemkab Pulpis telah melaksanakan amanat tersebut melalui pemugaran cagar budaya.
”Pembangunan balai adat dan salah satunya dengan mulai melaksanakan pembangunan fisik huma betang Pulpis. Sejak tahun 2018, dalam perjalanan pembangunan huma betang ini, Pemkab Pulpis menyambut baik berbagai usulan positif dan masukan baik dari dewan adat dayak maupun tokoh adat dan masyarakat lokal dengan tujuan penyempurnaan bentuk dari betang ini, sehingga pada saatnya nanti benar-benar dapat menjadi rumah untuk semua dan digunakan untuk kepentingan bersama,” katanya.
Lebih lanjut Nunu mengatakan, Pemkab Pulpis menaruh harapan besar agar saat ini dan kelak huma betang dapat menjadi pusat pelestarian kebudayaan Dayak di Pulpis, sehingga para generasi muda akan menghargai dan menjunjung tinggi budaya leluhurnya dan dapat memperkenalkan keindahan budaya suku dayak kepada pihak lainnya.
”Pulpis adalah kabupaten yang kaya akan budaya dan adat istiadat. Tentunya masih banyak ragam budaya dan adat istiadat yang patut dilestarikan dan dijaga sebagai bekal generasi penerus di masa depan. Saya harapkan momentum peresmian ini menjadi tonggak awal semangat pelestarian budaya Dayak di Pulpis dan menjadi awal yang baik untuk sama-sama lebih merekatkan diri dalam nuansa persaudaraan sebangsa dan setanah air,” katanya. (der/ign)