KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR RI melaksanakan sosialisasi dalam rangka persiapan pendistribusian paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk nelayan sasaran tahun 2023.
”Dalam sosialisasi itu, kami sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan perdana program paket konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran tahun 2023. Pendistribusian paket ini merupakan program kemitraan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR RI,” ucap Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing, Senin (27/11).
Dia mengatakan, dalam satu paket perdana program konversi BBM ke BBG itu terdiri dari Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka), mesin, dua tabung elpiji tiga kilogram, satu konkit, bracket, dudukan mesin, selang, PTO, oli, kunci busi, manual book dan kartu garansi, regulator, housing, stang dan propeler, serta long tail.
”Program konversi BBM ke BBG ini untuk efisiensi bahan bakar. Tadi kata pihak Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementrian ESDM, itu bisa hemat 50 persen ketimbang menggunakan BBM,” ujarnya.
Dia menuturkan, bantuan ini sangat menguntungkan bagi nelayan, karena akan menekan biaya produksi menjadi lebih murah, sehingga akan bisa memberikan keuntungan yang lebih besar ke nelayan. Kedepan, akan disiapkan pangkalan BBG, yang akan disubsidi dari pemerintah khusus untuk nelayan.
”Untuk itu, kami mengimbau kepada nelayan penerima bantuan tersebut, agar bisa memanfaatkannya dengan baik. Jangan dijual dan dimodifikasi. Itu harus digunakan dengan baik dalam profesinya sebagai nelayan,” tegasnya.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gumas Eigh Manto menambahkan, ada 29 nelayan yang menerima bantuan tersebut. Sebanyak 22 nelayan dari Kecamatan Kurun, satu nelayan dari Kecamatan Tewah, dan enam nelayan yang berasal dari Kecamatan Mihing Raya,” tandasnya. (arm/yit)