KUALA KURUN - Bupati Gunung Mas (Gumas) Jaya Samaya Monong memaparkan beberapa kegiatan dalam pencapaian visi dan misi serta tiga program unggulan yakni smart agro, smart human resources dan smart tourism, selama empat tahun tujuh bulan menjadi orang nomor satu di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau, sejak dilantik pada 28 Mei 2019 lalu.
"Ada beberapa kegiatan yang sudah saya lakukan bersama wakil bupati selama empat tahun tujuh bulan, baik itu bidang pembangunan infrastruktur, pariwisata, kesehatan, pendidikan, pertanian dan pemberdayaan masyarakat," ucap Jaya, Minggu (31/12) malam.
Pada bidang infrastruktur, berupa peningkatan ruas jalan dari Parempei-Bereng Jun, Jalan Tumbang Miri-Tumbang Napoi, Jalan Tumbang Miri-Tumbang Marikoi, pembangunan pile slab menuju oprit jembatan di Sepang Kota-Sepang Simin, pergantian jembatan Sei Kahat Kuala Kurun, dan Jembatan Sei Karungen.
"Kalau bidang pariwisata, kami sudah menyusun masterplan kawasan wisata Desa Tumbang Anoi, pengembangan objek wisata Batu Suli di Desa Upon Batu, Tambun Bungai di Desa Tumbang Pajangei, ekowisata di Air Terjun Batu Mahasur Kuala Kurun, termasuk kawasan pengrajin dan wisata kuliner, serta agrowisata Tahura Lapak Jaru," tuturnya.
Pencapaian kegiatan pada bidang kesehatan berupa penurunan prevalensi stunting dari 35,9 persen pada tahun 2021 menjadi hanya 17,9 persen di tahun 2022. Ini berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2022. Capaian tersebut merupakan hasil dari kerja keras bersama.
"Capaian pada bidang pendidikan, kami berhasil meningkatkan angka partisipasi kasar (APK), angka partisipasi masyarakat (APM) dan angka kelulusan tingkat sekolah dasar (SD) mencapai 100 persen di tahun 2022. Sedangkan APK/APM tingkat sekolah menengah pertama (SMP) mencapai 82,48 persen, dengan tingkat kelulusan 100 persen," terangnya.
Di bidang pertanian, produksi padi sawah dan padi ladang mengalami kenaikan. Pada tahun 2021, produksi padi sawah sebanyak 1.240 ton, naik 170 persen menjadi 3.395 ton di tahun 2022. Kalau produksi padi ladang di tahun 2021 yakni 1.300 ton, dan mengalami kenaikan 116 persen menjadi 2.724 ton pada tahun 2022.
"Kalau jagung, kami akui terjadi penurunan produksi. Dari 895 ton tahun 2021, turun 53 persen menjadi 400 ton tahun 2022. Secara umum, untuk tanaman holtikultura ada yang mengalami kenaikan dan juga penurunan produksi," jelasnya.
Selanjutnya, capaian kegiatan di bidang lain adalah peningkatan harapan hidup meningkat dari 70,15 di tahun 2019 menjadi 70,72 pada tahun 2022. Lalu, pertumbuhan ekonomi meningkat dari 3,39 pada tahun 2020 menjadi 6,47 di tahun 2022. Kemudian, pendapatan per kapita juga meningkat dari Rp2,4 juta di tahun 2019 menjadi Rp 4,7 juta pada tahun 2022.
"Untuk pengangguran terbuka, dalam lima tahun terakhir berfluktuasi, tetapi cenderung menunjukkan tren positif dari 3,11 persen di tahun 2021 menurun menjadi 2,96 persen pada tahun 2022. Sedangkan indeks pembangunan manusia juga terjadi kenaikan dari 70,23 pada tahun 2019 menjadi 71,4 di tahun 2022," pungkasnya. (arm/yit)