SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

BARITO

Minggu, 07 Januari 2024 01:30
Setubuhi Pelajar SMP, Pemuda di Lamandau Ini Digelandang ke Kantor Polisi

Satreskrim Polres Lamandau mengamankan pelaku tindak pidana persetubuhan terhadap anak dibawah umur. Kejadian asusila ini terjadi di sebuah rumah kosong yang beralamat di Kelurahan Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah. Kapolres Lamandau AKBP Bronto Budiyono, melalui Kasatreskrim Polres Lamandau AKP Faisal Firman Gani, mengatakan bahwa pelaku yang diamankan pada Kamis 4 Januari 2024 tersebut merupakan seorang laki-laki berinisial JL (22).

“Kita telah mengamankan seorang pria atas dugaan tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Saat ini kita juga masih melakukan pemeriksaan,” ujarnya, Sabtu (6/1/2024) Dibeberkannya, kronologi kejadian berawal pada Selasa (2/1/2024) sekitar pukul 13.00 WIB. Korban pamit kepada pelapor NK (23) selaku kakaknya untuk pergi bermain ke rumah temannya. Namun hingga sore korban yang masih berusia 14 tahun dan duduk di bangku kelas 1 SMP ini tidak kunjung pulang.

“Sehingga pelapor mencari keberadaan korban dengan menanyakan kepada teman korban dan disampaikan temannya bahwa korban pergi bersama JL (22),” bebernya. Kemudian kakak korban mencari dan mendapati keberadaan korban sedang bersama terlapor di sebuah rumah kosong di Kelurahan Nanga Bulik. Merasa tidak terima adiknya diperlakukan tidak senonoh, iapun melaporkan kejadian ini ke Polres Lamandau. Merespon laporan tersebut, Kasat Reskrim memerintahkan unit PPA untuk melakukan penangkapan JL (22). “Unit PPA bersama unit Opsnal mendapat informasi keberadaan pelaku dan langsung mengamankan pelaku serta barang bukti ke Mapolres Lamandau untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap AKP Faisal.

Kepada pelaku akan disangkakan melanggar pasal 81 ayat (1) Jo Pasal 76 D Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang Undang Nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi Undang-Undang. “Untuk ancaman hukuman minimal 3 tahun dan maksimal 15 tahun penjara atau denda minimal 20 juta rupiah dan maksimal 5 miliar,” tambahnya. (mex/sla)

loading...

BACA JUGA

Kamis, 05 Desember 2024 11:18

Pasar Murah di Lamandau Bersamaan dengan Safari Natal

NANGA BULIK- Jelang hari besar keagamaan yakni Natal, Pemerintah Kabupaten…

Rabu, 04 Desember 2024 10:07

Pemkab Lamandau mulai Safari Natal

NANGA BULIK - Memasuki bulan Desember, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau…

Selasa, 03 Desember 2024 10:21

Pemkab Lamandau Sosialisasikan Metrologi ke Masyarakat

NANGA BULIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau, menggelar kegiatan sosialisasi pelayanan…

Senin, 25 November 2024 10:32

RSUD Lamandau Berencana Buka Layanan Hemodialisa

NANGA BULIK – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamandau telah …

Jumat, 22 November 2024 10:36

Inovasi ”Sidin Beramal” Permudah Pengurusan Izin

NANGA BULIK - Pelayanan publik di Kabupaten Lamandau masih menghadapi…

Rabu, 20 November 2024 10:33

HKN, Pelayanan Kesehatan Wajib Ditingkatkan

NANGA BULIK - Penjabat Bupati Lamandau Said Salim mengapresiasi seluruh…

Senin, 18 November 2024 12:29

Pj Bupati Ajak Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan

NANGA BULIK - Suhu politik menjelang hari pemungutan suara Pemilihan…

Jumat, 15 November 2024 17:30

Susun RKA dengan Perhatikan Skala Prioritas

KUALA KURUN - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada…

Jumat, 15 November 2024 17:28

Tahapan Pilkada Perlu Pengawasan Bersama

SUKAMARA - Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Sukamara…

Jumat, 15 November 2024 17:27

Guru Penggerak Harus Tingkatkan Kualitas Belajar di Kelas

NANGA BULIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau terus mendorong peningkatan kualitas…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers