NANGA BULIK - Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator derajat kesehatan yang sangat penting. Masalah kematian dan kesakitan ibu di Kabupaten Lamandau merupakan masalah besar, sehingga pelayanan kesehatan ibu dan anak menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan.
Untuk itu pemerintah daerah terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan ibu dan calon ibu. Pj Bupati Lamandau menghadiri secara langsung pertemuan penguatan pelayanan kesehatan bagi calon pengantin tingkat Kabupaten Lamandau tahun 2024 di aula BPKPD Kabupaten Lamandau akhir pekan lalu.
Pj Bupati Lamandau Lilis Suriani mengatakan, diperlukan adanya pelayanan kesehatan kepada ibu sebelum hamil, kepada remaja, calon pengantin, dan pasangan usia subur (PUS) oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP).
"Harapan saya dalam kegiatan ini adanya komitmen bersama antara lintas program dan lintas sektor seperti petugas kesehatan, KUA/lembaga lainnya,tokoh adat, dan pihak terkait lainnya mengingat sebagai petugas kesehatan dan penyuluh pernikahan menjadi garda terdepan yang akan menjelaskan pentingnya kesehatan kepada calon pengantin, sehingga adanya penurunan pernikahan dini dan angka kehamilan pada remaja di Kabupaten Lamandau," ucap Pj Bupati Lamandau.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau Rosmawati menyampaikan bahwa ini menjadi solusi yang dilakukan oleh dinkes dalam rangka penurunan AKI/AKB dan stunting.
"Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan calon pengantin, kami menghadapi berbagai tantangan diantaranya adalah belum optimalnya capaian indikator dan program serta belum semua puskesmas melakukan kerjasama dengan lembaga agama/mantir adat," ucap Kadinkes Lamandau. (mex/yit)