SUKAMARA – Jembatan Jelai penghubung Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat (Kalbar) telah terhubung. Sayangnya belum bisa difungsikan karena badan jalan masih putus di wilayah Kalbar. Kini jembatan itu hanya dijadikan sebagai tempat rekreasi dan bersantai warga.
Bentang jembatan yang belum terbangun dan oprit di wilayah Kalbar selesai dibangun oleh Pemprov Kalteng tahun 2023 tadi. Oprit jembatan itu pun sudah beraspal dan pagar pengaman dicat warna merah dan putih. Jembatan seratus persen telah terhubung sehingga warga bisa menyeberang ke wilayah Kalbar. Namun hanya sampai ujung jembatan saja.
“Tempat penyeberangan getek di sungai kerukan sudah ada badan jalan tembus ke Jambi Manis Mata, tetapi belum sampai ke jembatan ini,” cerita Suharso, salah seorang warga sembari menunjuk arah badan jalan yang sudah terbangun di sisi barat jembatan.
Lantaran belum terhubung itulah, jembatan hanya bisa dimanfaatkan oleh warga untuk bersantai setiap sore hari. Banyak warga datang hanya sekedar melihat kondisi jembatan terbaru, sekaligus duduk-duduk bersama di sisi kanan dan kiri jembatan. Apalagi di lokasi ada penjual makanan dan minuman keliling, sehingga jembatan menjadi tongkrongan warga.
“Setiap hari banyak warga datang untuk bersantai bersama di jembatan. Ya, sambil melihat kondisi terbaru jembatan dan pemandangan di sungai Jelai,” imbuh pengunjung lainnya.
Terkait mengenai jalan di wilayah Kalbar ini, Pj Bupati Sukamara Kaspinor menegaskan terhubungnya jalan dari jembatan ke badan jalan yang sudah ada di wilayah Kalbar merupakan kewenangan dari pemernitahan setempat. Meski demikian, lanjutnya, Pemkab Sukamara akan terus melakukan koordinasi agar badan jalan dari jembatan bisa terbangun hingga badan jalan yang sudah ada.
“Mengenai jalan merupakan kewenangan dari pihak Kalbar dan Pemkab Sukamara siap berkoordinasi dengan mereka agar akses transportasi masyarakat kedua wilayah terbuka melalui jembatan Jelai ini,” tegas Kaspinor.
Dengan terbukanya akses transportasi di perbatasan, tambahnya, akan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Bagi Kabupaten Sukamara sendiri akan terjadi mobilitas keluar masuk orang ke wilayah Sukamara, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap perputaran perekonomian masyarakat terutama para pelaku usaha kecil menengah.(fzr)