PALANGKARAYA-Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, memimpin Rapat Koordinasi Optimalisasi Penyelenggaraan Pemerintahan di Daerah tahun 2024. Rapat tersebut dihadiri kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pejabat daerah dan pemerintah provinsi Kalteng, 14 kabupaten/kota, bertempat di aula Eka Hapakat (AEH) Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (27/3).
Disampaikannya, semua harus punya tekad dan komitmen yang sama serta sinergi yang kuat, tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, harus kompak, saling mendukung, selangkah dan seirama.“Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus terus dioptimalkan untuk memperkuat kemampuan APBD. Gali berbagai potensi yang dimiliki daerah masing-masing,” ujarnya.
Sugianto juga memaparkan, prioritas pembangunan tetap sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan perekonomian dalam arti luas, terutama melalui upaya hilirisasi dan pengembangan kawasan sentra produksi pangan. Pembangunan bagi menjadi 3 zona, yaitu wilayah barat, tengah, dan timur, yang terbagi 2 klaster tiap wilayahnya.
“Alhamdulillah, perekonomian Kalteng mulai bangkit pasca pandemi COVID-19. Namun, ada 4 kabupaten yang melambat pertumbuhan ekonominya, yakni Lamandau, Kotawaringin Timur, Barito Selatan, dan Barito Timur,” ujarnya.
Sugianto juga menekankan, percepatan penurunan stunting harus menjadi prioritas, dalam rangka pengembangan SDM Kalteng yang unggul, terlebih lagi saat ini sedang dibangun Ibu Kota Nusantara (IKN) dan adanya bonus demografi.
Selain stunting lanjutnya, juga masih harus berjuang untuk menurunkan angka perkawinan usia anak dan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) untuk pemenuhan hak-hak anak. Agar bisa menjadi Provinsi Layak anak, seluruh kabupaten/kota di Kalteng harus sudah mencapai predikat KLA.
“Saya juga tekankan pemanfaatan Dana Bagi Hasil - Dana Reboisasi (DBH-DR) diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan, penanganan stunting, pembangunan jalan desa, dan program strategis lainnya di sekitar hutan,” tegas Sugianto
Penekanan lain, kata Sugianto, yakni Keberadaan Perusahaan Besar Swasta (PBS) Kelapa Sawit dan pertambangan juga diharapkan dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan pembangunan daerah. Kemudian, pembangunan infrastruktur dan objek wisata terus didorong. Baik jalan dan jembatan untuk konektivitas maupun ikon daerah seperti Bundaran Besar dan Mahir Mahar Palangka Raya. Selain itu, untuk daya tarik wisata, juga akan dikembangkan Water front City dan destinasi wisata alam Taman Sebangau
Sugianto menambahkan, meski inflasi Kalimantan Tengah pada tahun 2023 hingga saat ini relatif terkendali, bahkan masuk 10 besar Provinsi dengan inflasi terendah Se Indonesia. “Namun kita tidak boleh lengah. Upaya-upaya pengendalian inflasi harus konsisten dilakukan, apalagi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah,” tandasnya.(daq/gus)