KUALA KURUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) melaksanakan wisuda Sekolah Lanjut Usia (Lansia) Barigas Kuala Kurun.
"Ada 35 siswa Sekolah Lansia Barigas Kuala Kurun yang diwisuda. Mereka sudah mengikuti proses belajar mengajar sejak Bulan Maret sampai Mei 2024," ucap Wakil Bupati Gumas Efrensia LP Umbing, Senin (27/5) malam.
Dia mengatakan, sekolah lansia merupakan salah satu upaya pendidikan nonformal yang menjadi salah satu wadah dalam rangka membentuk lansia tangguh dan mandiri. Tidak hanya mempelajari aspek fisik, tetapi didalamnya memiliki keterkaitan antar elemen, baik fisik, sosial, psikologis, ekonomi dan spiritual.
"Kita patut berbangga karena sekolah lansia barigas pertama di Kabupaten Gumas sudah menyelesaikan proses belajar standar satu dan menjalani proses kelulusan atau wisuda. Semoga proses ini tidak hanya berhenti disini, tetapi terus berlanjut ke standar berikutnya," ujar Efrensia.
Dia menuturkan, sekolah lansia barigas memiliki visi mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif (smart), serta bermartabat dalam tujuh dimensi lansia tangguh secara utuh yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan negara.
"Visi tersebut sejalan dengan salah satu visi dan misi bupati dan wakil bupati yaitu smart human resources. Untuk itu, kami berharap sekolah lansia barigas Kuala Kurun terus melanjutkan program yang sudah ada," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng Jeanny Yola Winokan mengakui, sekolah lansia merupakan salah satu solusi menghadapi ledakan penduduk lansia. Ini merupakan program pemerintah yang diperuntukkan bagi lansia untuk pembelajaran agar siswa aktif mengembangkan potensi diri sehingga memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan.
"Program sekolah lansia di Kabupaten Gumas tidak akan berhasil tanpa usaha dan dukungan seluruh pihak seperti dinas terkait, camat dan masyarakat. Kami berharap sekolah lansia benar-benar dapat dirasakan oleh semua masyarakat," terangnya.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Gumas Rina Sari menyampaikan, sekolah lansia bertujuan untuk wujudkan lansia tangguh, tingkatkan pemahaman lansia tentang konsep smart dalam lingkup tujuh dimensi lansia tangguh, pengetahuan lansia tentang proses menua, sehat, sakit, kesehatan fisik dan mental, kehidupan sosial dan ekonomi, serta lingkungan yang mendukung kehidupan lansia.
"Sekolah lansia barigas Kuala Kurun merupakan bagian dari kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL), yakni pada usia pralansia 45-59 tahun dan lansia 60 tahun ke atas," pungkasnya. (arm/yit)