SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Senin, 21 September 2015 21:38
KPU Dinilai Belum Berikan Pendidikan Politik ke Masyarakat
HMI Palangka Raya menuntut paslon tidak melakukan politik uang dan menghembuskan isu sara.

PALANGKA RAYA – Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palangka Raya melakukan aksi damai di Bundaran Besar, Minggu (20/9). Mereka mengajak pasangan calon gubernur dan wakil gubernur tak menjual isu SARA dan melakukan politik uang atau kampanye hitam.

Aktivis HMI juga menyoroti kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng. KPU dinilai lambat menyosialisasikan pasangan calon, bahkan tidak serius dalam memberikan pendidikan politik  pada masyarakat.

HMI juga menuntut paslon mampu menawarkan berbagai program segar untuk mengatasi berbagai persoalan ekonomi, sosial, politik, budaya, dan terutama pendidikan serta lingkungan di seluruh Bumi Tambun Bungai ini.

”Para simpatisan dan tim kampaye juga agar tidak melakukan politik dan menyebar isu berbau SARA.  Masyarakat harus memilih calon lima tahun ke depan yang jujur, amanah, dan memihak kepada rakyat,” kata koordinator lapangan aksi HMI Iskandar.

Menurut Iskandar, apabila politik uang dan isu SARA dimainkan,   tidak akan ada pemimpin sejati bagi Kalteng lima tahun ke depan. Hal itu hanya akan menimbulkan keresahan di tengah masayarakat. ”Kami menuntut para kandidat menjaga situasi tetap aman, damai, dan nyaman selama proses pilkada ini,” katanya.

Lebih lanjut Iskandar mengatakan, dalam aksi ini, HMI menuntut KPU agar dalam proses penyelenggaraan pilgub agar transparan dan akuntabel, serta independen dan profesional. ”Aksi yang diikuti 70 mahasiswa ini juga menuntut KPU secepatnya memberikan pendidikan politik. KPU harus rutin memberikan sosialisasi besar-besaran kepada masyarakat agar kelak tidak ada yang namanya politik uang,” katanya.

Pihaknya juga menyesalkan ketidakpastian KPU saat HMI berniat membedah visi misi tiga pasangan calon pada 12 September 2015 lalu. ”Alasannya tidak punya uang. Kami kan tidak butuh itu. Kami malah ingin membantu KPU, tetapi ternyata tak direspons baik. Padahal pendidikan politik itu penting, ” pungkasnya. (daq/ign)

loading...

BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:16

Ketua DPRD Kalteng Usul Bentuk Pos Terpadu

PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Arton S.…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Perlu Pemulihan Gambut untuk Cegah Karhutla

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Pengusaha Kuliner Diminta Perhatikan Kualitas Makanan

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:12

Siap Mengawal Pembangunan Sekolah Rakyat

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, memastikan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:21

DPRD Kalteng Imbau Masyarakat Jaga Simbol Negara

PALANGKA RAYA - Euforia menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:18

Optimalkan Penerimaan dari Sektor Parkir

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Apresiasi Langkah Cepat Perbaikan Jalan

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Palangka…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Utamakan Pencegahan untuk Atasi Karhutla

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kemarau Panjang, Hindari Bakar Lahan

PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau panjang, Ketua Komisi II…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:00

Penggunaan Silpa untuk Menutupi Defisit

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, menyebutkan…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers