KUALA KURUN – Kebakaran lahan (karhan) di Kota Kuala Kurun mengancam rumah jabatan Sekretaris Daerah Gumas. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Gumas, dibantu Polres Gumas harus berjibaku memadamkan api.
"Ada empat titik karhan yang kita padamkan sejak siang sampai malam. Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah titik api yang tepat berada di belakang Rujab Sekda Gumas,” kata Kepala BPBD Kabupaten Gumas M Rusdi melalui Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Kabupaten Gumas Eli Gato, Sabtu (19/9).
Empat titik api di Gumas pada Sabtu lalu, yakni lahan di arah Kuala Kurun-Sei Hanyo, Kuala Kurun-Palangka Raya, belakang Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH), dan di belakang rujab sekda. Menurut Rusdi, empat unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api, di antaranya tiga unit mobil dari BPBD dan satu unit mobil damkar yang didatangkan dari Kecamatan Tewah.
"Semua personel kita kerahkan untuk padamkan api, karena dikhawatirkan api akan merembet ke rumah warga,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan, kendala pemadaman selama ini, belum adanya mobil tangki air untuk menyuplai mobil damkar. Hal itu berdampak signifikan, karena ketika air habis saat pemadaman, harus berulang kali mencari air.
"Untuk saat ini kita mengandalkan mobil tangki air milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Gumas untuk menyuplai air. Air itu sendiri diambil dari beberapa titik, yakni dari PDAM dan Sungai Nyaharu,” ujarnya.
Seharusnya dalam kondisi seperti ini, lanjutnya, semua personel damkar ini harus siap di tempat dan mobil tangki air ada, sehingga tidak kebakaran lahan bisa cepat ditangani sebelum meluas. "Kita sudah beberapa kali mengusulkan hal ini, namun rupanya masih belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah,” katanya. (arm/ign)