SAMPIT – Bupati Kotim Supian Hadi mengeluarkan sejumlah instruksi tegas. Dia menyoroti sejumlah masalah sosial yang belakangan mencuat ke permukaan. Pertama, Supian meminta agar masalah gelandangan dan pengemis serius diatasi. Kemudian, dia melarang adanya pasar dadakan menjelang Lebaran di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya.

Supian meminta agar di dalam Kota Sampit tidak ada lagi pasar tumpah atau pasar dadakan menjelang Hari Raya Idul Fitri, terutama di kawasan PPM. Pedagang dilarang membuka dagangan di luar areal PPM, apalagi di badan jalan.

Kebijakan itu dikeluarkan setelah Supian mendengar keluhan para pedagang di PPM Sampit. Sebab, dagangan mereka tidak laku jika pasar dadakan diizinkan berjualan. ”Saya juga minta Dinas Pasar agar tahun ini tidak ada lagi pasar tumpah dan itu sudah menjadi keputusan,” ucap Supian, Senin (13/6) saat acara buka bersama di DPRD Kotim.

Supian menegaskan, pasar dadakan di dalam Kota Sampit akan ditiadakan. Dia meminta semua lurah dan RT mengawasi hal itu. Sebab, pasar daadakan tidak ada kontribusi bagi PAD, meski memang dibutuhkan masyarakat. Pertimbangan lainnya, pedagang di pasar tradisional mengeluhkan hal itu, karena omzet mereka menurun.

”Kami akui jika pasar itu memang dibutuhkan, tetapi dari sisi pemerintah tidak menghasilkan PAD. Silakan kalau dilakukan di daerah perkebunan atau di luar kota,” katanya.

Supian juga meminta kepada Polres Kotim menindak tegas oknum yang sengaja menimbun bahan pokok untuk mendapatkan keuntuangan. Apalagi di saat ekonomi masyarakat yang kian sulit seperti sekarang. (ang/ign)