SAMPIT – Lomba ces yang digelar Radar Sampit bersama Pemkab Kotim pada akhir bulan ini, resmi dijadikan festival. Artinya, kegiatan itu tak hanya menonjolkan lomba, tapi juga budaya dan jadi acara hiburan yang juga akan menampilkan berbagai produk kuliner hasil olahan pedagang unit usaha kecil menengah (UMKM) di Sampit.
Persiapan event spektakuler tersebut terus dimatangkan. Panitia bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim menggelar pertemuan agar kegiatan itu bisa sukses dilaksanakan.
Kepala Disbudpar Kotim Fajrurahman mengatakan, kegiatan itu merupakan salah satu kegiatan yang diusulkan sebagai event nasional, sehingga pelaksanaannya harus dimatangkan dengan baik.
”Kegiatan ini kali pertama dilakukan dengan nama festival lomba ces. Yang mana ini penuh dengan kearifan dan budaya lokal yang harus dipertahankan,” ujarnya, Rabu (5/5).
Fajrurahman mengatakan, Bupati Kotim Halikinnor akan menggelar rapat bersama sejumlah pihak terkait untuk mendukung sepenuhnya kegiatan itu. Festival lomba ces dinilai sangat cocok dengan geografis dan kultur daerah Kotim yang tidak lepas dari kehidupan air dan sungai.
”Sejak dulu kehidupan masyarakat kita tidak bisa jauh dari sungai. Makanya festival lomba ces ini bagaimana kita bisa menjadikan sungai sebagai tempat dan wadah yang harus kita perhatikan dan lestarikan juga,” ujarnya.
Direktur Radar Sampit Siti Fauziah mengatakan, persiapan pelaksanaan acara itu harus maksimal. Pihaknya ingin kegiatan itu berjalan sukses walaupun dilaksanakan pertama kali dengan jumlah peserta yang dibatasi. Panitia juga berkomitmen event itu berjalan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Sebelumnya, pendaftaran lomba balap yang akan diselenggarakan pada 29-30 Mei itu telah dibuka sejak Senin (3/5) lalu. Calon peserta bisa datang langsung ke kantor Radar Sampit atau dapat menghubungi nomor 082255721320 atas nama Dedet Ondet. Biaya pendaftaran dipatok sebesar Rp 250 ribu per peserta.
Mengingat pelaksanaan lomba akan diadakan dalam situasi pandemi Covid-19, panitia telah menetapkan kuota peserta tak lebih dari 150 orang. Sebagai bentuk pencegahan Covid-19, panitia menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan penonton menggunakan masker, dan menjaga jarak. (ang/ign)